Sempat Ramai di Media Sosial, Apa dan Bagaimana Sih Sejarah Childfree

Sejarah childfree
Fenomena Child free menuai banyak pro kontra pada masyarakat Indonesia, sehingga penting untuk mengetahui apa dan sejarah childfree. - Pixabay-
0 Komentar

Banyak dari masyarakat yang menganut paham filosofi “banyak anak banyak rezeki” hingga hal tersebut masih berlanjut hingga sekarang. Meski begitu, alat kontrasepsi membuat paham masyarakat Indonesia perlahan berubah. Budaya barat yang makin menjalar pun juga mempengaruhi pemikiran masyarakat mengenai konsep childfree. Sebetulnya apa alasan pasangan yang memilih childfree diantara banyak pandangan masyarakat Indonesia yang masih meyakini anak adalah pembawa rezeki?

Banyak dari mereka yang menganut paham childfree beranggapan bahwa dunia sudah tidak ramah lingkungan, mereka takut ketika memiliki anak dan anak tersebut merasakan dampak dari pemanasan global, dll yang mengakibatkan lingkungan makin rusak. Selain itu populasi manusia yang membludak tetapi tidak seiringan dengan ketersediaan pangan dan kelangkaan sumber daya alam. Alasan psikologis lainnya yakni banyak dari laki-laki atau perempuan yang merasakan trauma yang membekas mengenai keluarganya ataupun pola asuh yang mereka dapatkan dulu. Mereka berfikir bahwa ada baiknya jika tidak memiliki anak dengan begitu calon anak tidak akan merasakan apa yang dirasakan mereka di zaman dulu. Selain itu, mereka juga merasa kurang mampu menjadi orang tua yang baik, karena semasa kecil mereka tidak mendapatkan figur atau peran orang tua yang baik.

Alasan finansial juga melatarbelakangi paham childfree, di era sekarang ini semua harga kebutuhan pokok membludak, harga tanah ataupun rumah juga makin tinggi. Sehingga banyak dari kita yang mengalami besar pengeluaran daripada pemasukan. Memiliki anak berarti menambah biaya kebutuhan sandang, pangan, papan. Tak hanya itu, biaya sekolah yang semakin tinggi turut melatarbelakangi membludaknya pengeluaran. mereka berfikir bahwa mereka kurang mampu atau tidak memiliki biaya yang memadai untuk membesarkan anak.

Baca Juga:Benarkah Mental Generasi Z Lebih Lembek dari Generasi Milenial?

Selain itu, banyak dari wanita yang merasakan bahwa memiliki anak sama saja dengan membatasi ruang geraknya sebagai manusia yang mandiri. Hingga anggapan memiliki anak sama saja dengan mengurangi waktu untuk Bersama dengan pasangan mereka. Sehingga banyak dari mereka yang lebih memilih untuk childfree dan hidup berdua dengan pasangan mereka. Tak jarang dari mereka yang memiliki masalah kesehatan. Memiliki penyakit tertentu membuat mereka khawatir dan takut nantinya penyakit yang diderita malah menular ke calon anak mereka. Sehingga pilihan childfree adalah pilihan yang tepat.

0 Komentar