Granat dan pistol itu diperkirakan merupakan peninggalan dari kakek warga yang bersangkutan. Namun baru diketahui saat rumah peninggalan kakek itu direnovasi.
“Dia tidak tahu ada barang-barang tersebut. Baru tahu ada saat tukang rongsok membersihkan barang-barang, dan menemukan barang-barang (granat dan pistol) ini,” ungkap Dandim.
Kemudian, warga bernama Wilsa itu menghubungi Babinsa setempat, Serka Aloisius Jawa. “Setelah itu laporan secara prosedural, lalu kita amankan barang-barang tersebut,” imbuh Dandim.
Baca Juga:Polres Pekalongan Kota Sertijab 5 Perwira, Mulai dari Kabag Log hingga Kasat NarkobaPendaftaran KIP Kuliah 2023 Telah Dibuka, Ayo Buruan Cek Jadwal dan Syaratnya
Granat dan Pistol Peninggalan Zaman Perjuangan
Dari hasil pemeriksaan, diduga dua granat nanas tersebut masih aktif. Meski sudah berkarat, kondisinya masih terkunci atau tersegel.
Temuan dua buah granat nanas oleh warga yang kemudian diserahkan ke Kodim 0710/Pekalongan. (Dok)
Temuan dua buah granat nanas oleh warga yang kemudian diserahkan ke Kodim 0710/Pekalongan. (Wahyu Hidayat/Radar Pekalongan)
Sedangkan sepucuk pistol yang ditemukan, adalah pistol Bayard buatan Belgia, berkaliber 6,35, diproduksi antara tahun 1908 hingga 1930. Saat ini sudah tidak diproduksi lagi. “Sekarang pun TNI sudah tidak pakai pistol ini. Ini memang peninggalan zaman perjuangan,” imbuh Dandim.
Sementara itu, Wilsa, mengatakan dirinya sebelumnya tidak tahu kalau di rumahnya ada granat dan pistol. “Yang tahu pertama ya tukang rongsok itu. Saat membersihkan loteng. Dia bilang ke saya, di atas ada dua granat. Ada di rak kecil di loteng,” katanya.
Diduga Peninggalan Kakek
Wilsa menduga kalau granat dan pistol itu peninggalan kakeknya. Kakeknya dulu merupakan seorang pejuang dan sudah lama meninggal dunia.
Sesaat setelah mengetahui ada granat dan pistol itu, Wilsa langsung menghubungi Serka Aloisius Jawa, anggota Babinsa Padukuhan Kraton Koramil Pekalongan Urara.
Baca Juga:Butuh Uang untuk Modal Nikah, 1 Pemuda di Pekalongan Nekat Curi Motor Tetangga9 Fakta Lengkap Perampokan Juragan Batik di Pekalongan: Dari Motif, Kronologi, hingga Barang Bukti
Wilsa mengaku dekat bahkan sudah seperti saudara dengan Serka Aloysius. “Langsung saya menghubungi beliau (Serka Aloisius) untuk datang ke rumah. Beliau langsung datang. Awalnya saya takut kalau terjadi apa-apa dengan granat itu, tetapi sekarang saya sudah lega dan saya serahkan kepada TNI,” imbuh Wilsa.
Babinsa Koramil 19/Pekalongan Utara, Serka Aloisius Jawa menjelaskan bahwa dia mendapat laporan dari warganya dan langsung berkoordinasi dengan anggota unit Intel Kodim 0710/Pekalongan, atas nama Serka Krismanto. Kemudian bergegas mengecek untuk memastikan bahwa memang benar benda tersebut merupakan granat yang diduga masih aktif dan satu pucuk pistol.