RADARPEKALONGAN.ID – Lembar skripsi Dono Warkop tiba-tiba viral di media sosial baru-baru ini. Salah satu anggota grup komedi Warkop DKI bernama lengkap Drs. H. Wahyoe Sardono, M.S. tersebut memang sangat populer pada masanya, bahkan sampai sekarang, meskipun dia sudah lama meninggal dunia.
Ketenaran namanya seolah tak lekang oleh waktu. Termasuk saat di media sosial muncul gambar skripsi miliknya. Apa penyebab skripsi Dono Warkop viral?
Sebelum membahas viralnya skripsi Dono Warkop tersebut, ada baiknya kita mengulas tentang grup lawak brrnama Warkop DKI.
Baca Juga:Film Waktu Maghrib, Film Paling Menakutkan di Awal 2023?Sempat Ramai di Media Sosial, Apa dan Bagaimana Sih Sejarah Childfree
Warkop DKI ini beranggotakan Dono, Kasino, Indro. DKI sendiri diambil dari huruf awalan nama personel grup. Pertama adalah Dono. Lalu, Kasino yang bernama lengkap Drs. H. Kasino Hadiwibowo, kemudian Indro yang bernama lengkap Drs. H. Indrojojo Kusumonegoro.
Grup komedi ini berhasil merebut hati jutaan masyarakat Indonesia dikarenakan lelucon-lelucon mereka yang khas. Dibalut dengan cerdas dan banyak dari masyarakat yang merasa bahwa lelucon khas warkop DKI menceritakan sebenar-benarnya kehidupan masyarakat Indonesia pada saat itu. Tema lelucon mengenai percintaan, kehidupan, hingga kritik terhadap pemerintah sukses menghibur dan mendapat hati masyarakat Indonesia.
Latar Belakang Personel Warkop DKI
Diketahui bahwa Dono dan Kasino merupakan mahasiswa Universitas Indonesia. Sedangkan Indro merupakan mahasiswa Universitas Pancasila. Masing-masing dari mereka adalah komedian yang sangat memperhatikan Pendidikan. Bahkan salah satu personel Warkop DKI, Dono merupakan dosen Universitas Indonesia di jurusan Sosiologi.
Isi Skripsi Dono Warkop yang Viral
Belakangan ini, media sosial digemparkan dengan isi skripsi dari personel Warkop DKI tersebut yaitu Dono.
Penyebab skripsi Dono Warkop viral ternyata salah satunya adalah karena tema judul yang diangkat dalam skripsi.
Skripsi Dono Warkop yang berjudul ‘Hubungan Status Sosial Ekonomi Keluarga dengan Prestasi Murid di Sekolah: Studi Kasus SMP Negeri Desa Delanggu’ ditulis dengan mesin tik pada tahun 1979 sukses mencuri perhatian banyak netizen.
Terlebih skripsi Dono yang mengangkat isu privilege, juga berhasil membuat kagum banyak netizen.
Baca Juga:Benarkah Mental Generasi Z Lebih Lembek dari Generasi Milenial?
Namun perlu diketahui bahwa ruang lingkup pembahasan skripsi Dono Warkop tersebut hanya pada 1 Kecamatan, bukan Kota ataupun Provinsi. Jadi tetap tidak dapat digeneralisir ke tingkat seluruh populasi masyarakat Indonesia. Meskipun diakui, isu privilege dalam skripsi Dono yang sudah ditulis pada 40 tahun yang lalu itu masih ramai menjadi perbincangan masyarakat saat ini.