Meski begitu mereka tetap berusaha dan mengutamakan komunikasi demi kelancaran suatu pekerjaan. Generasi z adalah mereka yang terbiasa melakukan pekerjaan dengan multitasking. Melakukan dua hingga lebih banyak pekerjaan dalam satu waktu adalah kelebihan dari generasi z.
Selain itu, karakteristik Gen Z di dunia kerja juga dikenal sebagai generasi yang penuh dengan pertimbangan. Mereka selalu menghitung mengenai penting dan tidaknya atau kekurangan dan kelebihannya dalam melakukan sesuatu. Jika dirasa terdapat penawaran yang serasa hanya merugikan dirinya, generasi z tidak akan segan-segan untuk menolak tawaran tersebut.
Dalam kaitan dengan penguasaan teknologi, karakteristik Gen Z di dunia kerja juga bisa dilihat pada kecenderungan mereka yang selalu mengefisiensi pekerjaan mereka agar cepat selesai. Mereka juga lebih menyukai tempat kerja yang lebih modern atau didukung dengan teknologi. Selain itu, generasi z sangat mempertimbangkan benefit seperti gaji, manfaat dan lain-lain ketika bekerja. Kurun waktu mereka untuk tetap stay di suatu perusahaan tidak lah lama, rata-rata dari mereka hanya stay di suatu perusahaan hanya 6-12 bulan saja.
Baca Juga:Skripsi Dono Warkop Tiba-Tiba Viral, Ternyata Ini PenyebabnyaFilm Waktu Maghrib, Film Paling Menakutkan di Awal 2023?
Perkembangan dan kemajuan karir adalah salah satu prioritas mereka. jadi ketika dirasa tempat pekerjaan mereka sudah tidak dapat memberikan benefit seperti prospek karir yang lebih baik, maka mereka sangat berani mengambil keputusan untuk pindah ke pekerjaan atau tempat kerja yang lain.
Karakteristik gen Z di dunia kerja juga sebetulnya bisa dilihat dari bagaimana kepercayaan yang terbangun antara generasi ini dengan dunia kerja atau dengan perusahaan. Hal ini juga ternyata telah banyak diteliti para ahli.
Dilansir https://www.studilmu.com/, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Salesforce Research menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan generasi Z terhadap dunia kerja ternyata lebih rendah dibanding generasi milenial. Hasil penelitian ini mencatat bahwa 71% generasi milenial mengaku bahwa mereka dapat mempercayai perusahaan. Sedangkan, 63% generasi Z mengatakan bahwa mereka sangat sulit untuk mempercayai perusahaan, terutama dalam hal penggunaan informasi peribadi mereka.