ASI merupakan cairan hidup karen mengandung sel darah putih, enzim, hormon dan sat kekebalan yang cocok untuk bayi. Artinya pemberian ASI hingga usia 6 bulan berpotensi mengurangi stunting. Kandungan lain dalam ASI seperti Protein whey dan kolostrum, juga dapat memperkuat kekebalan tubuh pada bayi.
- Dampingi ASI dengan MPASI yang sehat
Walaupun ASI tetap makanan yang paling penting hingga bayi berusia 6 tahun, namun pendamping ASI perlu diberikan saat bayi memasuki usia 6 bulan. Balita membutuhkan nutrisi selain ASI untuk mendukung tumbuh kembangnya, pemilihan MPASI harus tepat karena untuk menghindari resiko tumbuh kembang pada bayi.
Dilansir dari halodoc.com, MPASI harus memiliki kandungan gizi yang seimbang. MPASI biasanya berupa makanan yang dihaluskan, bersumber dari buah-buahan, sayuran, bubur nasi, atau roti. Bahan makanan lain yang diyakini bisa mencegah stunting adalah telur, karena mengandung protein dan nutrisi lain.
Baca Juga:Rajaban, Tradisi Khas Warga Rifa’iyah dalam Memeringati Isra MirajDrakor Terbaru: The Heavenly Idol, Kisahkan Pendeta yang Bertransformasi Menjadi Idol
Oleh karenanya wajib bagi ibu mengetahui bahan makanan yang dibutuhkan oleh si kecil untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
- Pantau tumbuh kembang anak
Pemantauan tumbuh kembang si kecil sangat diperlukan untuk mengenali apakah anak tumbuh dengan baik, atau mengalami stunting. Penting untuk ibu terus memantau, terutama tinggi dan berat badan si kecil. Usahakan terus membawa anak ke posyandu secara berkala.
- Menjaga kebersihan lingkungan
Kebersihan lingkunang sangat penting saat ibu sudah memiliki bayi untuk mencegah stunting. Karena bayi sangat rentan akan penyakit terutama jika lingkungan kotor. Lingkungan yang kotor bisa memicu diare pada anak, dan diare menjadi salah satu faktor pemicu stunting.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi semua orang, terkhusus pada ibu yang memiliki balita. Segera kenali apa yang dibutuhkan balita untuk tumbuh kembangnya agar bisa mencegah stunting. Karena jika bukan mom’s, siapa lagi ? (*)