KAJEN,Radarpekalongan.id – Dalam dua pekan ini, warga menemukan dua mayat mengapung di dua sungai besar di Kabupaten Pekalongan. Mayat pertama ditemukan seorang pemancing di Sungai Sragi Baru di Desa Pait, Kecamatan Siwalan, Selasa (7/2/2023). Mayat kedua ditemukan warga mengapung di bawah jembatan gantung di Sungai Sengkarang di Desa Petukangan, Kecamatan Wiradesa, Minggu (19/2/2023). Kedua mayat itu diketahui merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau ada bibit penyakit kejiwaan.
Kasat Reskrim Polres Pekalongan AKP Isnovim, Selasa (21/2/2023), mengatakan, identitas mayat mengapung di Sungai Sengkarang di Desa Petukangan, Kecamatan Wiradesa, sudah terungkap. “Orang Wonopringgo. Dari keterangan keluarga seperti itu (alami gangguan jiwa,red),” terang Isnovim.
Mayat mengapung berjenis kelamin perempuan itu berinisial INU (47), warga Desa Pegaden Tengah, Kecamatan Wonopringgo. Dari keterangan pihak keluarga yang diterima oleh polisi, korban mengalami gangguan jiwa sudah sejak umur 11 tahun. Korban sedang rawat jalan di RS Juned. Korban pergi dari rumah pada hari Kamis, tanggal 16 Februari 2023.
Baca Juga:Webinar Ibu Mekaar Bijak, Gizi Keluarga Meningkat, PNM Ajak Ibu-ibu Mekaar Cegah StuntingRazia Tempat Hiburan Malam, 16 Pemandu Lagu Cantik di Jalur Pantura Pekalongan Jalani Tes Urine
Pihak keluarga menerima peristiwa tersebut sebagai musibah dan tidak akan menuntut kepihak manapun, serta tidak menghendaki dilakukan autopsi terhadap jenazah. “Dari hasil pemeriksaan tim dokter tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Dugaan penyebab kematian korban karena tenggelam,” ungkap Isnovim.
Mayat Mengapung di Sungai Sragi Baru
Penemuan mayat mengapung sebelumnya juga terjadi di Sungai Sragi Baru di Dukuh Tausit, Desa Pait, Kecamatan Siwalan, Selasa (7/2/2023), pukul 10.00 WIB. Mayat berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan oleh pemancing tersangkut sampah di tengah sungai. Mayat laki-laki itu belakangan diketahui berinisial AI (25), warga Desa Kedungjaran, Kecamatan Sragi.
Dari keterangan pihak keluarga kepada polisi, korban tidak tamat SD, karena kemampuan berpikirnya kurang. Sejak tiga bulan terakhir, korban berhalusinasi yang tidak jelas. Korban meninggakan rumah pada hari Minggu, tanggal 5 Februari 2023, pukul 09.00 wib berjalan kaki tanpa pamit. Biasannya korban pulang ke rumah pada sore hari. Namun hari itu korban tidak pulang ke rumah dan sempat dicari oleh pihak keluarga, namun tidak ketemu.