RADARPEKALONGAN.ID – Pernahkan kamu membayangkan berada dalam situasi seorang Sandwich Generation? Bisa jadi secara ekonomi penghasilanmu lebih dari cukup, tetapi menjadi berbeda karena beban finansialmu yang berat. Kamu tidak harus menanggung kebutuhan ekonomi diri dan keluarga kecilmu, tetapi juga pihak-pihak lain. Inilah generasi Sandwich yang umum terjadi di masyarakat negara berkembang seperti Indonesia.
Padahal, memiliki kebebasan secara finansial tentu menjadi impian semua orang. Khususnya mereka yang sudah menjadi orang tua. Upaya dari memiliki kebebasan secara finansial inipun beragam. Ada yang sudah sibuk berinvestasi sejak usia produktif untuk bekerja, menabung untuk masa tua, hingga menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya kemudian menaruh harapan pada anak yang telah disetel harus menjadi orang sukses tersebut.
Sandwich Generation
Harapan secara berlebihan orang tua kepada anaknya seringkali disebut dengan sandwich generation. Secara Bahasa Sandwich Generation berarti generasi roti, generasi roti kejepit, atau mereka orang dewasa yang mengurus atau merawat anak-anak mereka sendiri dan mengurus orang tua mereka yang sudah berusia lanjut.
Baca Juga:Ini Alasan Kenapa Kamu Harus Memelihara KucingFitur Baru Instagram, Bisa Komen Pakai Gif
Fenomena Generasi Sandwich muncul sekitar pada abad 20 akhir. Salah satu penyebab fenomena ini adalah rentang hidup antara orang tua yang memiliki usia lebih tua dengan melahirkan seorang anak. Adapun Sandwich Generation pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy A Miller, seorang profesor dan direktur praktikum jurnal yang berjudul “The Sandwich Generation: Adult Children of the Aging” di Universitas Kentucky pada 1981.
Adapun Sandwich Generation sendiri berarti suatu keadaan dimana seseorang bertanggung jawab kepada kehidupan dua generasi sekaligus. Dua generasi yang dimaksud disini adalah orang tua atau mertua dan generasi selanjutnya adalah anak kandung ataupun cucu. Menjaga kedua generasi sekaligus memanglah berat, apalagi ketika waktu yang dialami secara bersamaan. Atau dalam pengertian yang lebih umum, Sandwich Generation bisa juga dipahami sebagai seseorang yang harus memenuhi kebutuhan ekonomi banyak pihak.
Generasi Sandwich dialami karena berbagai faktor. Salah satunya adalah minimnya pengetahuan perencanaan keuangan dan berbagai model atau macam investasi jangka Panjang yang akan berguna sesuai kebutuhan. Di Indonesia sendiri hal tersebut seakan-akan menjadi tradisi, sehingga banyak yang tidak menyadari ternyata Sandwich Generation juga menjadi faktor dari tingkat stress orang dewasa.