PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Peluang usaha dari bisnis percetakan kini kian diminati. Salah satunya datang dari Uliyah owner dari Muliya Gallery asal Pringlangu, Pringrejo, Pekalongan.
Menekuni bisnis percetakan yang berfokus pada pembuatan Dekorasi Gabus/ Styrofoam Uliyah dan suami banyak mengalami jatuh bangun selama dua tahun kebelakang.
Sempat vakum selama masa pandemi, kini diakui Uliyah bisnis percetakan miliknya kian bergeliat.
Baca Juga:PNM Cabang Tegal Gelar PKU Akbar di Kabupaten Pekalongan: Ibu Rajin Menabung dan Melek Digital, Keluarga SejahteraAlvez Sudah Bisa Dipesan, Mulai Rp213 Jutaan OTR Jateng
“Berfokus pada dekorasi gabus. Kondisi sekarang ini sudah mulai lancar orderan. Sempat off kita waktu pandemi, akhirnya saat ini sudah kembali lancar,” kata Uliyah saat ditemui saat pameran UMKM Pekalongan, belum lama ini.
Diakui Uliyah, kebanyakan orderan sendiri datang lewat media online. “Orderan paling banyak masuk lewat Facebook sejauh ini,” katanya.
Berbeda dari yang lain, dimana umumnya dekorasi gabus identik dibuat dengan MMT.
Dekorasi gabus buatannya di cetak secara print Styrofoam, sehingga nampak lebih rapih dan menarik secara desain dan hasil dekorasinya.
“Di Pekalongan masih jarang menggunakan teknik printing pada dekorasi gabus ini,” katanya.
Menurutnya, teknik pembuatan tersedia dinilai lebih hemat ongkos dan jelas harga jual lebih murah namun hasil nampak lebih berkualitas.
“Spesial selama pameran untuk dekorasi paket Dekorasi Kabus pernikahan isi lima harga hemat hanya Rp150.000. Sudah dapat Ucapan selamat datang, Mohon doa restu, dua hiasan dan juga nama pasangan,” lebih lanjut.
Baca Juga:Telkomsel Luncurkan Orbit MiFi, Cocok untuk Pelanggan dengan Mobilitas TinggiSinergi dengan BRI, PT PNM Cabang Semarang Gelar PKU Akbar Hadirkan 1.000 Nasabah di Batang
Untuk pemasaran sendiri sejauh ini masih seputar Pekalongan Raya hingga Batang.
“Sebagai pelengkap kami juga menyediakan beberapa souvernir seperti pin atau ganci hingga foto block. Menerima juga pembuatan undangan pula dengan harga mulai Rp650,” lanjutnya.
Diakui, bisnis percetakan saat ini menjadi tantangan terbesar masih seputar bahan baku kertas, yang sejauh ini terus mengalami kenaikan.
“Tantangan sendiri di bahan baku kertas kan harganya berbeda-beda. Sedangkan konsumen hendaknya memilih yang murah tapi bagus. Tapi sejauh ini produk yang kami jual harganya masih standar sama yang lain masih bersaing dengan kualitas yang baik,” kata Uliyah.
Meski demikian pihaknya akan konsisten memberikan pelayanan terbaik dengan meningkatkan produk jualnya jauh lebih baik kedepannya.(DF)