Cuek dengan Penilaian Orang Lain Ternyata Susah, 2 Kasus Kecil Ini jadi Buktinya

Cuek dengan penilaian orang lain
Ilustrasi cuek dengan penilaian orang lain. (Foto: Freepik)
0 Komentar

Hayoo, pernah ngalamin kan? Ya dua contoh kecil dan keseharian ini menguatkan asumsi sebelumnya, bahwa cuek dengan penilaian orang ternyata tak semudah yang dibayangkan alias susah. Dan sebetulnya, ini menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Karena tindakannya berorientasi sosial, tidak cukup untuk dirinya saja.

Dalam kamus Sosiologi, tindakan yang dilakukan setiap manusia pada dasarnya memiliki makna. Ya seperti kamu merubah langkah kakimu ketika berpapasan dengan cewek idolah. Kamu memikirkan seperti apa tindakanmu saat berpapasan dengannya, karena ingin tindakan itu menjadi bermakna untuk dirimu maupun si doi.

So, masih berani bilang persetan dengan penilaian orang lain? Ternyata susah kan, meski kita juga mungkin perlu bertahap belajar untuk tidak terlalu overthinking dengan penilaian orang. Apalagi kalau sudah soal aktivitas ibadah.

Baca Juga:Bisa Ditiru, Petani Tambak Kendal Pasarkan Ikan Lewat Platform DigitalDuet Gibran-Dico: Tentang Batik Coklat Muda, Kecocokan, dan Pilgub Jateng 2024

Kamu datang ke masjid, lalu berniat salat takhiyatul masjid. Tetapi begitu masuk masjid banyak orang sedang bercengkrama, sebagian kamu kenal, sejurus berikutnya kamu mengurungkan rencana salat sunah. Agh, entar dibilang riya lagi, begitu batinmu.

Sekilas tindakanmu mengurungkan salat karena takut dikira riya adalah ikhlas kan? Ternyata oh ternyata, menurut ulama tindakan ini justru riya. Loh kok? Iya riya, karena tindakanmu untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu bukan karena Allah, melainkan karena takut dengan penilaian orang.

Nah loh, ribet kan perkara cuek dengan penilaian orang lain. Ya meski pada dasarnya mempertimbangkan penilaian orang adalah wajar, tapi kalau berlebihan, lebay, overthinking, jadinya tak sehat juga kan. So, sewajarnya saja. []

0 Komentar