PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Pariwisata Kota Pekalongan menjadi prioritas kepemimpinan Walikota H Afzan Arslan Djunaid bersama Wakilnya H Salahudin STP selama 2 tahun ini. Dibuktikan dengan upaya Pemkot terus meningkatkan kualitas obyek pariwisata Kota Pekalongan dengan melengkapi sarana-prasarana maupun menyelenggarakan event yang menarik.
Apalagi dua obyek wisata andalan Pemkot Pekalongan, masing-masing Museum Batik dan Taman Wisata Laut (TWL) Pasir Kencana telah menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang melebihi target. Capaian PAD Museum Batik 113% atau Rp116 juta dari target Rp103 juta, sedangkan TWL Pasir Kencana berhasil menyumbang Rp4,5 milyar dari target awal Rp2,8 milyar dan di anggaran perubahan menjadi Rp5 milyar.
Walikota Aaf mengatakan, dengan melengkapi sarana dan prasarana dua obyek wisata tersebut, akan menarik wisatawan dan turis asing mau berkunjung di Kota Pekalongan. Sehingga semakin banyak wisatawan yang berkunjung.
Baca Juga:Kado Dinas Pendidikan Kota Pekalongan untuk Refleksi 2 Tahun Kepemimpinan Walikota Aaf dan Wawalkot SalahudinBerharap Bisa Buka Usaha Sendiri, Dinperinaker Kota Pekalongan Buka Pendaftaran 3 Program Pelatihan Kerja
“Dua pariwisata tadi, harus kita dorong karena secara tidak langsung akan membawa dampak positif bagi pemasaran batik dan kuliner di Kota Pekalongan,” ucapnya.
Pariwisata Kota Pekalongan Museum Batik
Dalam upaya meningkatkan nilai fungsi juga daya tarik pengunjung di sepanjang tahun 2023 ini, obyek wisata Museum Batik merencanakan pemeliharaan gedung dan menambah inovasi dengan mendapatkan dukungan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Pelajar sedang berkunjung di Museum Batik Kota Pekalongan.(Radarpekalongan.id/kominfo)
Kepala UPTD Museum Batik, Akhmad Asror mengaku jumlah DAK yang diterima Museum Batik Pekalongan masih sama yakni Rp 800 juta rupiah, sedangkan jumlah APBD di tahun 2023 masih menunggu perubahan.
“Alokasi sumber dana tersebut, kami manfaatkan untuk menambah pemeliharaan bangunan gedung. Serta melakukan pembenahan dan upgrade mini teater atau audio visual yang ada di museum Batik Kota Pekalongan. Untuk DAK akan difokuskan pada pengelolaan koleksi, program publik seperti lomba pelajar berjenjang dan pameran temporer serta pemeliharaan sarana dan prasarana,” ucapnya.
Museum Batik juga akan melakukan inovasi digital dengan mencoba melakukan pembuatan QR code terkait penjelasan koleksi di ruang pamer agar lebih menyingkat keterangan tertulis koleksi.