RADARPEKALONGAN.ID – Manajer Chelsea Graham Potter mengungkapkan bahwa dia dan keluarganya telah mendapat ancaman pembunuhan usai rentetan hasil buruk yang diraih The Blues.
Rentetan hasil buruk yang diraih Potter selama menangani Chelsea membuatnya dihujani kritik. Para penggemar bahkan menuntut agar mantan manajer Brighton tersebut segera dipecat. Terbaru, Graham Potter dan keluarganya juga mendapat ancaman pembunuhan.
“Jika Anda pergi bekerja dan seseorang memaki Anda, itu tidak akan menyenangkan. Jika Anda disebut sebagai orang terburuk dalam sejarah klub.
Baca Juga:Bagaimana Sejarah Rupiah Hingga Jadi Mata Uang IndonesiaArab Saudi akan Bangun Proyek The Mukaab, Bangunannya Megah Disebut Mirip Kakbah
“Saya ingin sukses di sini. Ada omong kosong yang tidak saya pedulikan. Tanggapan saya adalah, ‘Di mana bukti Anda tentang itu?’.
“Bukannya aku akan membiarkanmu melakukannya, tetapi kamu bisa bertanya kepada keluargaku bagaimana hidupku selama ini untukku dan untuk mereka. Itu sama sekali tidak menyenangkan.”
Meski demikian, Potter mengaku bersyukur mendapat kesempatan menangani Chelsea. Dia menyatakan bahwa orang lain mungkin hanya akan melihat gaji besar seorang pelatih tanpa melihat rumitnya menangani sebuah tim, terutama tim besar seperti Chelsea.
“Meskipun demikian, jika Anda bertanya kepada saya, ‘Apakah sulit, apakah sulit, apakah enak didengar?’, sebanyak yang saya dapatkan, saya mendapat beberapa email yang tidak terlalu bagus yang ingin saya mati dan ingin anak-anakku mati. Itu jelas tidak menyenangkan,” kata Potter.
Graham Potter Kesulitan
Chelsea kesulitan.(twitter/@chelseafc)
Sejak menggantikan Tomas Tuchel, Graham Potter terlihat kesulitan untuk membangun tim. Bahkan setelah diberikan materi pemain dengan harga yang mewah, The Blues di bawah Potter belum mampu keluar dari kondisi terpuruk.
Chelsea hanya mampu mencetak enam gol dalam 11 pertandingan terakhir di Premier League. Mereka juga hanya mampu mencetak lebih dari satu gol hanya dalam satu dari 14 pertandingan terakhir yang dijalani.
Klub yang bermarkas di Stamford Bridge tersebut juga terancam tidak dapat lolos ke Liga Champions musim depan karena masih bertengger di urutan ke-10 klasemen sementara Premier League.