Terkait kebijakan tersebut, bagaimana sih efek yang ditimbulkan dengan kebijakan tersebut bagi kondisi psikologis anak sekolah karena bangun terlalu pagi? Apakah memiliki yang baik atau justru malah sebaliknya?
Efek Sekolah Jam 5 Pagi
Siswa Kehilangan Jam Tidur
Dikutip dari laman The Conversation, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Munich Russell Foster dari Universitas Oxford, Inggris. Mengatakan waktu biologis untuk tidur biasanya ditentukan dari rasa kantuk yang dating. Biasanya waktu ini berbeda dari waktu bersosial, sehingga ini menyebabkan seseorang kekurangan tidur.
Sementara itu menurut Steven Lockley, saat ini banyak remaja yang kehilangan 2 sampai 3 jam waktu tidurnya setiap hari, sehingga itu bisa membahayakan kesehatan mereka.
Baca Juga:7 Manfaat Mengkonsumsi Buah Alpukat, Kamu Wajib CobaRekomendasi HP Harga 2 jutaan yang Bisa Kamu Miliki
Kurang Tidur Bisa Menyebabkan Depresi
Menurut pakar menganjurkan agar remaja berusia 13 sampai 18 tahun harus tidur secara teratur antara 8 sampai 10 jam setiap harinya, ini bertujuan untuk tingkat kesehatan yang lebih baik.
Sebab jika anak kurang tidur akan banyak efek negatif yang ditimbulkan seperti, resiko obesitas, diabetes, kesehatan mental dan masih banyak lagi. Dilansir dari halaman CDC via Detik.com, kurang tidur pada remaja akan menyebabkan kelebihan berat badan, prestasi buruk di sekolah, dan yang paling serius adalah anak bisa menjadi depresi.
Rentan Terkena Penyakit
Selain dari sisi psikologis efek yang ditimbulkan juga di sisi medis, sebab penerapan KBM mulai jam 5 pagi dapat menurunkan kualitas siswa. Menurut dr. Andreas Prasadja, RPSGT, baik remaja maupun orang dewasa perlu istirahat 8 ½ sampai 9 ¼ jam perharinya.
Jika tidur kurang maka daya tahan tubuh juga bisa memburuk dan performanya berkurang dan lebih rentan terkena penyakit jantung, kanker dan pembuluh darah.
Dizaman sekarang ini kekurangan jam tidur sudah bukan zamannya lagi, selain membahayakan kesehatan juga dapat menurunkan produktivitas.(*)