“Mas, aku boleh minta tolong nggak? Anterin pulang ke mess….”
Santi bergegas ke dalam begitu aku mengiyakan. Tetapi melihat punggungnya menjauhiku, pikiranku sedikit terusik. Sebagai pemandu lagu, dia terlalu santai, seolah tak peduli rating dari para klien. Kalau saja Santi seorang driver ojek online, bukankah dia hanya akan mendapatkan bintang 2 atau tiga? Kenapa dia seolah tak hirau?
Yang bikin aku heran lagi, kenapa Mamih juga terkesan teramat toleran dengan Santi. Dalam kasus yang baru saja dialaminya, mengecewakan klien, pastilah pemandu lagu akan ditegur keras. Bahkan mungkin dikeluarkan.
Sederhananya, menimbang umumnya sistem kerja dan SOP di sebuah tempat karaoke, bisa saja Santi tak lolos kualifikasi sebagai sang pemandu lagu.Duh, ngapain juga aku mikirin ini ya. (Bersambung)