Dibanderol Harga Rp1Jutaan, Batik Rifa’iyah Pewarna Alam Terjual Hingga Singapura dan Belanda

Batik Rifa'iyah Pewarna Alam
Pembatik Batik Rifa'iyah Pewarna Alam saat menunjukkan hasil batiknya (Radar Pekalongan/Novia Rochmawati)
0 Komentar

BATANG, RADARPEKALONGAN.ID – Batik Rifa’iyah Pewarna Alam saat ini mulai dikembang pembatik muda Batang. Salah satunya seperti nampak di kediaman Siti Istiqomah (33), Minggu (5/3/2023) di Perum Pesona Griya Batang, ramai dengan kedatangan pemuda-pemudi yang tengah belajar tentang batik. Pada kesempatan kali ini, pembatik generasi muda ini tengah mempelajari bagaimana membuat batik dengan pewarna alami.

Saat ini, perempuan yang kerap disapa Siti ini menjadi salah satu pengrajin batik yang menggeluti Batik Rifa’iyah Pewarna Alam di Batang. Sudah beberapa tahun terakhir, Siti mempelajari ilmu ini, karena visi tersendiri. Tak hanya sekadar ingin nguri-nguri budaya, Siti juga ingin mengajak pembatik lainnya untuk mengurangi penggunaan pewarna yang tidak ramah lingkungan.

Tak hanya itu, rupanya pewarna alam dipilih lantaran punya sarat makna pada pembuatan batik Rifa’iyah yang sering ia buat. Hal ini lantaran menurutnya, pewarna alam sudah dipakai menjadi fondasi pembuatan batik Rifa’iyah, sebelum pewarna kimia atau pewarna tekstil dibawa ke Indonesia oleh bangsa Eropa.

Baca Juga:Loker Audit MT Teh Jawa Pekalongan Dibuka Hingga 27 Maret 2023Teh Jawa Pekalongan Buka Loker Sales, Deadline 14 Maret 2023

“Jadi awalnya dulu Batik Rifa’iyah memang menggunakan pewarna alam. Baru setelah adanya pewarna kimia atau tekstil yang dibawa dari Eropa, akhirnya beralih menggunakan pewarna kimia,” ujar Siti.

Dikatakannya, sejak dikenalkan dengan pewarna alam tahun 2018 lalu, ia pun semakin mendalami pembuatan batik Rifa’iyah menggunakan pewarna alam. Bahkan ia kini pun sudah memiliki pangsa pasar sendiri. Selain terjual di beberapa kota besar di Indonesia, batik pewarna alamnya pun sudah terjual hingga Belanda.

“Kalau untuk saya sendiri sudah laku ke Jakarta, Bogor, Singapur, dan bahkan Belanda juga sudah pesan batik buatan saya,” ujar perempuan yang belajar batik sejak SD ini.

Untuk ukuran selendang, batik pewarna alam ini dibanderol sekitar Rp500 Ribu. Sedangkan untuk ukuran satu kain jarik batik sepanjang 2,5 meter bisa mencapai Rp1,8 Juta.

Potensi Batik Rifa’iyah Pewarna Alam

Ia berharap inovasi batik Rifa’iyah pewarna alam ini bisa dilirik oleh muda-mudi Batang untuk melestarikan Batik Rifa’iyah. Hal ini lantaran pangsa pasar batik pewarna alam yang masih cukup potensial. Meski warnanya tak secerah batik pewarna tekstil, batik pewarna alami ini juga punya penggemarnya tersendiri.

0 Komentar