Menariknya, kandungan kalsium dalam keong sawah ini lebih tinggi jika dibandingkan kalsium dalam daging sapi, telur, bahkan susu. Kandungan potasiumnya juga telah terbukti baik untuk keseimbangan cairan serta regulasi konduksi impuls saraf, detak jantung, dan metebolisme sel.
Keong sawah juga mengandung zat besi yang tinggi dan dipercaya membantu pembentukan darah merah. Unsur ini penting untuk pembentukan darah merah, dan karena zat besi dalam keong sawah bersifat akuatik maka bisa direkomendasikan untuk wanita hamil dan anak-anak.
Dengan kata lain, penelitian ini membuktikan bahwa keong sawah merupakan sumber mineral yang baik. Para peneliti pun menyarankan untuk memasukkan keong sawah sebagai makanan yang kita konsumsi.
Baca Juga:Bejat, Toyib Setubuhi Bocah 5 Tahun Anak Teman Kerjanya SendiriJelang Pemilu 2024, TNI-Polri di Kabupaten Pekalongan Kian Solid Banget
Sumber Pangan Lokal Kaya Protein
Keong sawah telah lama digunakan sebagai sumber pangan lokal yang diolah menjadi berbagai menu makanan yang lezat. Bahkan keong sawah bisa diolah sebagai bahan pangan kekinian seperti untuk membuat nugget dan bakso.
Keong Sawah Diolah jadi Makanan yang Lezat (Hadi Waluyo)
Seperti dilansir dalam https://repository.ipb.ac.id/jspui/handle/123456789/103950, pemanfaatan pangan lokal dalam mengatasi kekurangan asupan protein dan kalsium pada anak usia sekolah perlu menjadi perhatian. Keong sawah merupakan pangan lokal yang mengandung tinggi protein dan kalsium namun kurang digemari. Bakso merupakan olahan pangan yang cukup digemari berbagai kalangan.
Substitusi keong sawah pada bakso bertujuan untuk meningkatkan kandungan gizi dan daya terima produk, serta untuk mempromosikan keong sawah sebagai alternatif pangan sumber protein.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perbedaan taraf substitusi keong sawah yaitu 20%, 40%, dan 60%. Bakso dengan substitusi keong sawah sebanyak 40% ditetapkan sebagai formula terpilih berdasarkan kesukaan panelis dan kandungan gizi produk.
Bakso formula terpilih mengandung 45.53% bk protein, 934.9 mg/100 g kalsium, 9.15 mg/100 g besi, dan 4.58 mg/100 g seng. Setiap takaran saji, bakso formula terpilih berkontribusi sebanyak 28.8% dari AKP anak usia 7-9 tahun dan 24.3% dari AKP anak usia 10-12 tahun. Produk bakso substitusi keong sawah terpilih memenuhi klaim gizi sebagai sumber protein, serta tinggi/kaya kalsium, besi, dan seng.