RADARPEKALONGAN.ID – Hari ini, tanggal 8 Maret, diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional. Hari perempuan diperingati sebagai perayaan terhadap prestasi wanita tanpa mengkotak-kotakkan asal, etnis/suku, bahasa, budaya, fisik, ekonomi, hingga pandangan politik.
Untuk diketahui, Hari Perempuan Internasional pertama kali diresmikan pada tahun 1977 silam. Hari Perempuan Nasional diresmikan oleh PBB sebagai perayaan tahunan dengan tujuan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan di seluruh dunia dan mewujudkan perdamaian dunia.
Pada setiap tahunnya, Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day memiliki tema yang berbeda. Dilansir bkd.jogjaprov.go.id pada Senin (06/03/2023) Pada tahun 2022, tema yang diangkat untuk memperingati Hari Perempuan Internasional adalah “ Gender equality today for a sustainable tomorrow” tema tersebut memiliki arti kesetaraan gender kini dan esuk.
Baca Juga:H-3 Menuju Konser Blackpink, Ini Hal Yang Harus Kamu Persiapkan Jika Sudah Pegang Tiketnya5 Langkah Ini Bantu Kamu Cepat Diterima Kerja, Fresh Graduate Wajib Baca
Awal mula disepakati Hari Perempuan Internasional
Usut punya usut, ternyata perayaan Hari Perempuan Internasional pertama kali digelar pada tahun 1908. Ketika itu 15.000 perempuan bersama-sama melakukan aksi demo di Kota New York, Amerika Serikat. Demo tersebut digelar dengan tujuan untuk menyuarakan hak mereka tentang peningkatan standar upah dan pemotongan jam kerja. pada saat itu, Clara Zetkin selaku pemimpin kantor perempuan pada tahun 1910 menetapkan Hari Perempuan Internasional. Clara menyarankan agar setiap negara dapat merayakan satu hari dalam setahun tersebut untuk dapat berpasrtisipasi dalam mendukung aksi tuntutan perempuan.
Lalu gagasan tersebut disetujui dan pada acara konferensi perempuan dari 17 negara yang beranggotakan seluruh perempuan dengan jumlah total 100 orang. Dari konferensi tersebut membuahkan hasil yakni disetujuinya perayaan pertama Hari Perempuan Internasional pada 19 Maret 1911 di Austria, Jerman, Swiss, dan Denmark.
Sementara itu pada era Perang Dunia ke II, tanggal 8 Maret digunakan oleh seluruh dunia untuk sebuah momentum advokasi kesetaraan gender. Hingga pada tanggal 8 Maret yang berikutnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui keberadaan Hari Perempuan pada tahun 1975. Tak hanya itu, Barack Obama sebagai mantan Presiden Amerika Serikat pada tahun 2011 juga menetapkan bulan Maret sebagai bulan sejarah untuk perempuan.
Adapun tema Hari Perempuan Internasional pada tahun 2023 dilansir dari UN Women, pada Senin (06/03/2023) Hari Perempuan Internasional 2023 mengusung tema “DigitALL: Innovation and technology for gender equality” atau yang memiliki arti “DigitALL: Inovasi dan teknologi untuk kesetaraan gender”. Tema kali ini lebih berfokus kepada peran teknologi dan pendidikan digital secara global yang memiliki ruang lingkup kaum perempuan.