Kades Sidoharjo Surono, Jumat (13/1/2023), menuturkan, ada 12 mahasiswa yang melaksanakan KKN di desanya. Pada Kamis (12/1/2023), sekitar pukul 11.00 WIB, 7 mahasiswa berpamitan akan pergi ke hutan, untuk menikmati suasana hutan di pedesaan tersebut. Lima mahasiswa lainnya tinggal di posko KKN di rumah salah satu warga di Dukuh Pakuluran. Namun hingga sore hari ketujuh mahasiswa ini belum pulang ke posko KKN, sehingga membuat rekan dan warga khawatir.
“Hingga sore kok belum pulang. Teman-temannya dan yang punya rumah untuk posko gothak. Katanya ingin jalan-jalan ke hutan, tapi kenapa hingga sore hari belum juga pulang,” tutur Surono.
Informasi itu lantas dilaporkan ke warga desa lainnya. Tak pelak, seluruh warga khawatir. Warga pun berupaya mencari keberadaan mereka di dalam hutan pada malam hari. Berkat status WhatsApp salah satu mahasiswa yang tersesat di hutan, keberadaan mereka mulai ada titik terang.
Baca Juga:Kuliner Jadul di Pedesaan, Ini Dia Rahasia 7 Manfaat Keong Sawah Untuk KesehatanBejat, Toyib Setubuhi Bocah 5 Tahun Anak Teman Kerjanya Sendiri
“Satu kampung pergi mencari mereka ke hutan. Ada informasi mereka berada di dekat prasasti. Dari informasi ini, warga lebih yakin akan keberadaan mereka. Prasasti di hutan itu ada dua. Sebenarnya bukan prasasti tapi tugu pengukur ketinggian. Satu tugu di hutan Prabuto masuknya Petungkriyono, dan satu lagi di gunung Penangkulon di Dukuh Pliken Desa Pungangan,” terang Surono.
Dengan melihat jalur yang ada, warga menilai ketujuh mahasiswa itu kemungkinan berada di tugu di Dukuh Pliken. Sebab jalur ke hutan Prabuto lebih ekstrem dan jauh. Warga satu kampung pun menyusuri hutan lebat dengan medan yang sulit di tengah malam menuju ke lokasi tugu tersebut. Setelah menempuh perjalanan selama empat jam, sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, warga akhirnya menemukan ketujuh mahasiswa yang tersesat di dalam hutan ini. (had)