Menurut Dr. Floor Kroese, asisten profesor di Utrecht University, sebagaimana dilansir fimela.com, kebiasaan menunda waktu tidur ini biasanya terjadi dua kali dalam seminggu, terutama saat orang ingin memeriksa akun media sosial mereka pada malam hari.
Meskipun seseorang membutuhkan waktu tidur yang cukup selama 7-8 jam setiap hari, kebiasaan menunda waktu tidur dapat menyebabkan kebutuhan tidur tidak terpenuhi.
Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti mudah lelah, stres, kecemasan, sulit fokus atau berkonsentrasi, berpikir lebih lambat dari biasanya, dan kemampuan daya ingat yang menurun.
Baca Juga:Hari Perempuan Internasional 2023, Saatnya Merangkul Kesetaraan!H-3 Menuju Konser Blackpink, Ini Hal Yang Harus Kamu Persiapkan Jika Sudah Pegang Tiketnya
Dampak menunda-nunda waktu tidur dapat menyebabkan stres. (Image by 8photo on Freepik)
Jika perilaku ini dilakukan dalam jangka waktu yang lama, dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, obesitas, diabetes, imun tubuh yang lemah, permasalahan pada hormon, dan masalah kesehatan mental.
Langkah Menghindari Perilaku Bedtime Procrastination
Adapun beberapa Langkah yang dapat kamu lakukan guna menghindari perilaku menunda-nunda waktu tidur atau bedtime procrastination adalah sebagai berikut:
- Mulailah bersantai seperti mandi dengan air panas, mengaplikasikan skincare, ataupun mendengarkan musik yang menenagkan 1 jam sebelum tidur.
- Jauhkan televisi, laptop, handphone dari jangkauan Anda.
- Suasanakan kamar agar selalu nyaman, bersih, sunyi dan sejuk.
- Disarankan untuk makan 2-3 jam sebelum waktu tidur guna mengindari rasa kekenyangan ataupun kelaparan.
- Hindari minum atau makan suatu produk yang mengandung alkohol serta kafein yang tinggi pada saat menjelang tidur.
Meskipun perilaku menunda-nunda waktu tidur dianggap sepele oleh kebanyakan orang, kita tidak boleh untuk menyepelekan hal ini karena berdampak besar bagi kesehatan mental dan fisik.
Jika anda masih saja susah untuk tidur, maka perlu dicoba untuk mendengarkan suara relaksasi agar pikiran makin rileks. (*)