Tidak selamanya mudah untuk mengatasi burnout. Terkadang, orang justru terjebak dalam situasi tersebut dan tidak mampu menyadarinya. Akibatnya, performa dalam pekerjaan menjadi menurun.
Burnout diidentifikasi sebagai respons psikologis terhadap stressor atau pemicu stres pribadi yang berkepanjangan. Meskipun tidak diakui secara klinis sebagai kondisi gangguan terhadap kesehatan mental, burnout tetap dipandang sebagai sesuatu yang bisa membahayakan pekerjaan, terutama jika orang yang mengalaminya bekerja di bidang yang berorientasi pada orang lain dan layanan, seperti tenaga kesehatan, pendidikan, layanan manusia, dan lainnya. Sebab, orang menjadi tidak cukup baik kinerjanya.
Orang yang tengah mengalami burnout tidak hanya merasa tertekan atau kelelahan, tetapi juga lelah secara fisik, mental, hingga emosional di mana mereka merasa terkuras energinya, putus asa, hingga tidak memiliki motivasi apa pun.
Baca Juga:Doomscrolling: Konsumsi Informasi Negatif Berikan Dampak BurukKetahui Makna Denial: Salahkah Jika Menyangkal untuk Bertahan?
Oleh karenanya, perlu untuk mengatasi burnout dan tidak membuatnya terlarut terlalu lama. Berikut merupakan beberapa langkah yang bisa dijadikan rujukan untuk mengatasi burnout yang sangat mungkin dialami oleh siapa pun.
Mengidentifikasi Penyebabnya
Menghabiskan beberapa waktu untuk memahami apa yang terjadi pada pekerjaan yang tengah dijalani sehingga muncul burnout merupakan langkah awal yang paling penting. Faktor yang mungkin mengambil peran dalam terciptanya burnout termasuk bekerja dengan waktu yang berlebihan, hubungan yang buruk dengan rekan kerja atau atasan, konflik di lingkungan pekerjaan, tidak adanya dukungan mental, hingga beban kerja yang berlebihan.
Ketika orang lebih menyadari penyebab dari kondisi ini, akan lebih mudah untuk mengambil langkah lanjutan untuk mengatasi burnout. Orang bisa mulai menyelesaikan satu per satu hal yang memicu munculnya burnout tersebut.
Ambil Waktu Istirahat
Ketika hendak mengatasi burnout, sangat penting untuk menyediakan waktu agar bisa relaksasi diri dan beristirahat dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Hal ini bisa jadi mencakup liburan, message, atau mengeksplorasi hobi dan mencoba hobi baru.
Meskipun penelitian masih terus dikembangkan untuk mengidentifikasi treatment yang paling efektif untuk mengatasi burnout, mengambil beberapa waktu untuk istirahat sering disebut sebagai salah satu pendekatan yang banyak digunakan oleh orang yang mengalami kondisi ini.