Menghindari memikirkan masalah, termasuk untuk merefleksi diri sebelum menemukan jalan keluar yang tepat nantinya.
Sebagai tambahan dari tanda-tanda tersebut, orang sangat mungkin merasa putus asa. Di beberapa level, orang menyadari bahwa masalah yang dia miliki harus diselesaikan, tetapi dia merasa bahwa tidak ada hal yang bisa dia perbuat.
Mengapa Denial Bisa Terjadi?
Sebagaimana mekanisme pertahanan diri lainnya, denial memiliki fungsi untuk melindungi orang dari merasakan kecemasan. Dalam beberapa kasus, perilaku ini digunakan untuk menghindari tekanan atau emosi yang menyedihkan. Dengan menolak berdamai atau mengakui bahwa ada sesuatu yang salah dengan mereka, orang mencoba untuk tidak menghadari stres, konflik, ancaman, ketakutan, dan kecemasan.
Baca Juga:Waspada Alami Kejahatan di Internet, Atasi Cyberstalking dengan 5 Cara IniCyberstalking, Perilaku Mengganggu Lewat Internet yang Harus Dicegah
Denial hadir atas berbagai alasan. Pertama, menerapkan mekanisme pertahanan diri ini berarti orang tidak perlu menyadari permasalahan yang dihadapi dan membuat perasaan semakin buruk. Kedua, perilaku ini membuat seseorang meminimalisir konsekuensi yang potensial untuk hadir dan menjadi hasil dari persoalan yang terjadi.
Denial sering kali terlihat lebih sering terlihat dengan tipe tertentu dari kondisi kesehatan mental. Orang yang memiliki gangguan kekerasan, gangguan konsumsi alkohol, hingga gangguan kepribadian narsistik cenderung lebih berpotensi berada di kondisi ini.
Dampak Denial
Pada kenyataannya, penangkalan memang tidak selalu merupakan hal yang buruk. Ketika menghadapi sesuatu yang membuat terkejut hingga tertekan, membuat penyangkalan dapat membuat orang memiliki sedikit lebih banyak waktu dan ruang untuk beradaptasi dan menghadapi persoalan dengan lebih baik.
Mengalami masalah kesehatan serius cenderung membuat orang mengadopsi kecemasan berlebihan. Namun, ketika memilih untuk denial dalam porsi yang cukup, mereka justru berpikir dengan lebih jernih dan menyiapkan diri untuk mendapatkan pertolongan dari profesional.
Akan tetapi, penyangkalan dapat menjadi sesuatu yang sangat negatif dan berbahaya. Contohnya, ketika orang menyangkal bahwa dia memiliki masalah medis dan enggan menemui dokter, maka kesehatannya akan terus menurun. Masalah dengan seseorang yang terus dihindari juga akan mengakibatkan renggangnya hubungan dari waktu ke waktu.