Ghosting merupakan kondisi di mana orang yang dekat denganmu dalam konteks romantis tiba-tiba hilang kabar tanpa alasan yang jelas. Tentu saja, menjadi korban ghosting merupakan hal yang buruk. Emosimu seolah dipermainkan si pelaku.
Fenomena ini bisa terjadi di masa awal hubungan hingga ketika hubungan sudah semakin dekat, terlebih jika kedekatan tersebut dijalin secara online. Kabar buruknya, berdamai dengan kenyataan bahwa kamu adalah korban ghosting bukanlah hal yang mudah.
Pelaku ghosting secara tiba-tiba menghindarimu, tidak lagi memberikan respons terhadap pesan yang kamu kirimkan apalagi menghubungi terlebih dahulu. Terkadang, kamu tidak merasa ada yang salah dengan kalian. Semuanya berjalan baik-baik saja sebelum hal ini terjadi.
Baca Juga:Berhenti Benci pada Orang Lain, Kamu Perlu 4 Cara Ini untuk KesejahteraanmuBenci Pada Orang Lain, 5 Penjelasan Mengapa Kamu Merasakannya
Memang, mengendalikan diri ketika kamu menjadi korban ghosting bukanlah hal yang mudah. Namun, bukan berarti tidak ada jalan keluar yang dapat kamu ambil. Langkah berikut bisa kamu adopsi untuk berdamai dengan situasi ketika kamu menjadi seorang korban ghosting.
Jangan Salahkan Dirimu
Setelah seseorang menghilang secara tiba-tiba, sangat sulit untuk tidak merasa kecewa. Besar kemungkinan kamu akan mempertanyakan apa yang salah denganmu hingga dia memilih bersikap demikian. Akan tetapi, semua ini bukan tentangmu, tetapi tentang dia.
Kamu biasanya tidak bisa menemukan penyebab mengapa kamu menjadi seorang korban ghosting. Menebak-nebak tidak memberikanmu petunjuk apa pun, hingga jalan yang kamu pilih adalah menyalahkan diri sendiri. Bahkan, karena kamu tidak ingin mengalaminya lagi, kamu mencoba membangun tembok yang tinggi agar tidak ada yang bisa menarikmu ke dalam hubungan romansa.
Padahal, bukan kamu pihak yang salah. Pun jika terjadi suatu hal di antara kalian, tidak lantas menjadi pembenaran untuk dia pergi begitu saja. Sebab tidak ada permasalahan yang selesai dengan jalan itu.
Oleh karenanya, mulailah untuk tidak menuding dirimu sebagai pembuat kesalahan ketika kamu menjadi korban ghosting. Kamu tidak layak disalahkan atas keputusan orang lain yang memilih pergi.
Berdamailah dengan Rasa Malu