KAJEN, Radarpekalongan.id – Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, Sabtu (11/03/2023) malam menghadiri peringatan Hari Lahir (Harlah) Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU). Acara digelar di Lapangan Pakisputih Kecamatan Kedungwuni.
Adapun saat menghadiri Harlah inilah pesan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq kepada warga yang hadir.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menyampaikan bahwa NU memiliki anggota yang besar dan menjadi mayoritas di Kabupaten Pekalongan. Keberhasilan Kabupaten Pekalongan selama ini tidak lepas dari peran NU yang telah membantu Pemerintah Kabupaten Pekalongan. Untuk itu, peringatan harlah 1 abad NU menjadi tanda keberhasilan NU dan juga pemerintah.
Baca Juga:DPRD Kabupaten Pekalongan Tetapkan Perubahan Tiga Propemperda Tahun 2023Peduli Pendidikan Non Formal, Pemkab Pekalongan Berikan Insentif Guru TPQ dan Ponpes
“Saya atas nama Bupati Pekalongan mengucapkan selamat kepada NU. Kita sudah 1 abad bersama-sama membangun Kabupaten Pekalongan. Usia 1 Abad NU ini menjadi tiang keberhasilan untuk NU dan juga pemerintah,” ujarnya.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat menyalami warga dalam peringatan Harlah NU satu Abadi di Lapangan Pakis Putih Kedungwuni.
Selanjutnya, Bupati menyampaikan sejumlah harapan untuk NU di usianya yang ke-100 tahun itu.
“Saya bangga kepada NU. Saya berharap NU di Kabupaten Pekalongan tetap solid, bisa menjaga persaudaraan, bisa mengayomi semua warna yang ada, bisa menjadi panutan yang baik, menjadi tokoh masyarakat yang baik, dan bisa mencintai semua,” kata bupati.
Dalam kesempatan itu, Bupati Fadia sekaligus mengajak kepada para perempuan warga NU untuk turut serta mencegah pernikahan dini dikalangan anak muda. Dikatakan bahwa saat ini Kabupaten Pekalongan memiliki tingkat pernikahan dini yang tergolong tinggi se-Jawa Tengah.
“Saya berpesan kepada ibu-ibu semua keluarga besar NU. Agar bisa memberikan masukkan kepada anak-anak agar bersekolah dulu yang tinggi, menggapai cita-cita dulu yang tinggi, jangan cepat-cepat menikah. Karena kalau cepat-cepat menikah, masih muda-muda, dan belum seharusnya umur menikah, bisa mengakibatkan kematian ibu dan anak,” pungkasnya.
Sementara acara malam itu turut dihadiri, Ketua PWNU Jawa Tengah KH. Mohamad Muzzamil, Ketua Baznas Kabupaten Pekalongan KH. Muhtarom, Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan KH. Muslikh Khudori serta tamu undangan lainnya. (Yon)