“Lokasinya cukup jauh dari pemukiman. Di tengah hutan. Jaraknya sekitar 10 kilo dari rumah terakhir di kampung pinggiran hutan. Medannya juga ekstrem. Naik turun bukit menembus hutan,” terang Isnovim yang sore itu bersama Kapolsek Doro Iptu Dul Salim mendatangi langsung tempat penemuan mayat perempuan tanpa busana tersebut.
Oleh karena itu, polisi butuh waktu sekitar 2 jam untuk tiba di tempat kejadian perkara. Karena harus berjalan kaki menyusuri jalan setapak di tengah hutan yang gelap. Medannya naik turun bukit. Mayat itu pun baru bisa dievakuasi ke RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan pada malam harinya.
Mayat itu sudah dalam proses pembusukan. Bahkan kepalanya sudah menjadi tengkorak. Tubuh mayat perempuan tanpa busana ini kondisinya membengkak. Kaki dan tangannya dalam keadaan menekuk. “Tubuh wanita ini juga tanpa busana. Hanya ada sebuah tali rafia yang melingkar di perutnya,” terang dia.
Baca Juga:1 Rumah di Lebakbarang Ludes Terbakar, Asap Hitam Membubung Tinggi dan Terdengar Suara Ledakan7 Faktor Penyebab KDRT, Suami Pengangguran Hingga Pemabuk Lebih Berisiko Lakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Tim Inafis Polres Pekalongan langsung melakukan olah kejadian perkara. Petugas medis Puskesmas Doro melakukan pemeriksaan awal. Dari pemeriksaan awal itu tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada mayat tersebut. Jasad korban selanjutnya dievakuasi ke RSUD Kraton. “Mayat diperkirakan sudah meninggal lebih dari dua minggu,” kata Isnovim.
Dikatakan, dugaan sementara mayat wanita di tengah hutan Sidoharjo tersebut adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau gelandangan. “Dugaan sementara ODGJ,” terang dia. (had)