KAJEN,Radarpekalongan.id – Para orang tua diminta untuk meningkatkan pengawasan pergaulan lingkungan anak. Sebab belakangan ini banyak terjadi kekerasan pada anak.
Demikian diutarakan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat menghadiri acara Pengajian Umum Haflah Akhirussanah Yayasan Al Agil Khotmil Qur’an dan Wisuda III Madin TPQ Nurul Aqil di Desa Salakbrojo, Kecamatan Kedungwuni, Sabtu (11/03/2023) malam.
Bupati menyampaikan kepada para orang tua tentang pentingnya lingkungan pergaulan terhadap diri anak dan masa depannya.
Baca Juga:DPRD Sampaikan Pandangan Umum Fraksi Terhadap Tiga RaperdaBupati Fadia Menyapa, Siswa Diminta Manfaatkan Sekolah Kedinasan
“Anak-anak kita bergaulnya dengan siapa. Itu menentukan dia akan jadi apa. Seperti yang diajarkan orang tua saya bahwa jika kita berteman atau bergaul dengan seseorang selama 40 hari berturut-turut. Maka dia yang akan jadi kita atau kita yang akan jadi dia,” ujarnya.
Sejumlah warga antusias menyambut kedatangan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq.
Dijelaskan bupati bahwa berdasarkan ungkapan tersebut jika seorang anak bergaul di lingkungan yang isinya orang-orang baik, maka anak akan terpengaruh menjadi orang baik. Sebaliknya, jika anak bergaul di lingkungan yang berisi orang-orang yang tidak baik maka akan berbahaya, karena ditakutkan anak akan terpengaruh menjadi tidak baik juga. Oleh karena itu pergaulan dan lingkungan sangat penting untuk menjadi perhatian bagi para orang tua.
Bupati mengatakan untuk membentengi anak dari pengaruh pergaulan yang tidak baik, seorang anak perlu memiliki landasan agama yang kuat. Menurutnya, hal itu dapat dibangun melalui pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga pendidikan agama islam seperti misalnya pesantren maupun TPQ.
“Pesantren atau TPQ adalah tempat yang tepat khususnya untuk anak-anak kita bisa sholat, mengaji, dan belajar ilmu agama. Karena kalau kita menyekolahkan anak ditempat yang baik. Insya Allah anak-anak kita pondasi agamanya akan kuat,” ujarnya.
Selanjutnya dalam kesempatan itu, bupati mengajak khususnya para santri untuk meningkatkan ibadahnya menjelang bulan suci ramadhan.
“Sekarang ini menjelang ramadhan yang artinya ibadahnya dikencangkan lagi, sholatnya, mengajinya bahkan ditambah dengan tahajud dan ibadah-ibadah lainnya. Karena di bulan ramadhan nanti pahalanya akan berlipat-lipat ganda. Itu harus kita manfaatkan dengan baik,” katanya.