Orang dikatakan memiliki superiority complex ketika mereka melebih-lebihkan pandangan tentang diri sendiri. Lebih jauh lagi, terdapat tanda superiority complex yang mendefinisikan apakah seseorang berperilaku demikian.
Mengunggulkan diri secara berlebihan membuat orang dengan superiority complex memperlakukan orang lain dengan cara yang tidak sepantasnya, di mana mereka cenderung merendahkan.
Superiority complex biasanya merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri yang datang dari rasa tidak aman dalam diri manusia, malu, dan tidak kompeten dalam beberapa hal. Perasaan ini sangat tidak nyaman, sehingga orang mencoba untuk mengatasinya.
Baca Juga:Superiority Complex: Merasa Paling Baik Turunkan Kualitas Dirimu6 Sebab Prasangka, Buatmu Tidak Objektif dalam Menilai
Perilaku ini bukanlah situasi kesehatan mental yang didiagnolis secara medis, tetapi secara teoritis dapat diobati melalui terapi, menurut Sterlin Mosley, Ph.D., asisten profesor di Departemen Hubungan Mnusia Universitas Oklahoma.
Namun, untuk keluar dari situasi ini, orang perlu mengidentifikasi kondisi mereka. Tanda superiority complex berikut dapat membantumu untuk mengenali adanya superiority complex dalam dirimu.
Ingin Memegang Kendali
Bukanlah hal yang aneh ketika orang dengan superiority complex ingin agar orang lain melakukan apa yang dia mau. Ketika seseorang menolaknya, mereka bisa jadi merespons dengan agresif karena mereka merasa tertantang.
Contohnya, dalam proyek kelompok, seseorang dengan superiority complex ingin menjadi seseorang yang selalu mendelegasikan tugas dan menjadi ketua kelompok meski sebenarnya posisi mereka setara. Bahwa orang ingin lebih menonjol dari orang lain merupakan salah satu tanda superiority complex.
Sangat Yakin Lebih Baik dari Siapa Pun
Bukan berarti ketika kamu merasa lebih baik dalam merawat tanaman, kamu secara otomatis memiliki superiority complex. Namun, ketika kamu mulai mempercayai bahwa kamu bukan hanya lebih baik dari temanmu dalam merawat tanaman, tetapi juga dari semua orang di sekitar, bahkan dari ahli hortikultura profesional.
Perasaan ini kemudian menjelma pada sikap tidak mau mendengarkan orang lain dan bahwa apa yang kamu lakukan selalu benar. Sederhananya, sok tahu menjadi tanda superiority complex untuk mengidentifikasi kehadiran sikap ini.
Sejatinya, kebanggan terhadap beberapa keterampilan atau bakat adalah hal yang normal, terutama jika kamu benar-benar memiliki kompetensi dalam hal itu. Akan tetapi, percaya bahwa kamu lebih unggul dari siapa pun justru dapat mengembangkan sikap narsisme.