Asal Nama Bulan Suci Ramadan

Asal nama bulan suci Ramadan
Ilustrasi bulan Ramadan. (Design by Freepik.com)
0 Komentar

Kedua, berasal dari kata ar-Ramidh yang memiliki arti awan atau hujan yang turun di akhir musim panas, memasuki musim gugur.

Hujan ini disebut ar-Ramidh karena melunturkan pengaruh panas dari matahari. Sehingga diambillah penamaan bulan Ramadan, karena dapat membersihkan diri dari berbagai dosa.

Berikut merupakan pendapat dari al-Kholil bin Ahmad al-Farahidi, ulama tabiin ahli Bahasa dan peletak ilmu arudh.

Baca Juga:5 Cara Mengatasi Insomnia atau Sulit TidurKamu Harus Punya Rasa Percaya Diri, Ini 4 Alasannya

Bulan Ramadan memiliki berbagai keutamaan. Keutamaan Ramadan, dua diantaranya adalah membakar dosa dan kemaksiatan sebagaimana sabda Rasulullah SAW mengenai barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadan dengan iman dan berharap mendapatkan pahala dari Allah SWT, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Yang kedua adalah akan dilipatgandakan seluruh amal perbuatan baik yang dilakukan oleh setiap umat muslim. Pada beberapa kesempatan Allah SWT memberikan Targhib atau motivasi mengenai berapa kali lipat balasan pahala dari sebuah amal perbuatan  agar memotivasi manusia melakukan amal perbuatan yang baik.

Dalam kitab Ghunyah at-Thalibin Juz 2, Syekh Abdul Qadir al-Jaelani menjelaskan bahwa Ramadan terdiri dari 5 huruf. Yakni:

Ra yang berasal dari kata Ridwanullah dan memiliki arti mengharap Ridho Nya dengan cara ridho pada apa yang ada.

MIM yang berasal dari kata Mahabatullah yang memiliki arti mengharap cinta Nya dengan cara mencintai Nya.

Dhod yang berasal dari kata Dhomanullah dan memiliki arti mengharap ada dalam jaminan dan lindungan-Nya.

Alif yang berasal dari kata Ulfatullah dan memiliki arti mengharap rahmat serta kasih sayang Allah SWT

Baca Juga:Baru Pertama Kali Masuk Kerja, Apa Sih yang Seharusnya Dilakukan?Alasan Mengapa Kamu Harus Bisa Public Speaking

Nun yang berasal dari kata Nurullah dan memiliki dari arti mengharap mendapatkan cahaya-Nya yakni Lailatul Qadar.

Meski bulan Ramadan adalah bulan ampunan dan bulat dilipatgandakan segala pahala kebaikan yang kita perbuat. Kita tidak boleh pamrih dalam menjalankannya.

Pentingnya kunci ikhlas pada setiap pelaksanaan ibadah kita dalam menunaikan kewajiban kita sebagai seorang muslim. Maka maksimalkanlah segala upaya kita dalam mengharapkan Ridho-Nya di bulan yang suci ini yakni bulan Ramadan. Berlomba-lombalah dalam kebaikan karena sesungguhnya Allah SWT menyukai hal tersebut. (*)

0 Komentar