PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Pemerintah Kota Pekalongan mengusulkan Kampung Bugisan RW 01, Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, masuk dalam program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).
Usulan ini disampaikan oleh Pemkot Pekalongan melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) setempat, dalam rangka mengentaskan permukiman kumuh terpadu pada tahun 2024.
Kepala Dinperkim Kota Pekalongan, Andrianto mengatakan bahwa sebelumnya program Kotaku telah menyelesaikan masalah permukiman Kumuh di Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara.
Baca Juga:Ada Aplikasi Jalan Cantik, Masyarakat Semakin Mudah Melaporkan Jalan Rusak di JatengKoramil 01 Pekalongan Barat dan Warga Podosugih Bersihkan Sungai Asem Binatur
Alasan Pemilihan Kampung Bugisan
Menurut Andrianto, Kampung Bugisan adalah kawasan permukiman kumuh namun keteraturan bangunan cukup tinggi. Setelah mengusulkan wilayah tersebut, Andrianto mengatakan bahwa saat ini sedang dilakukan tahap penajaman masterplan, siteplan, dan persiapan Readiness Criteria (RC) melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) Tematik.
Andrianto menambahkan, sejak tahun 2022, Kementerian ATR-BPN telah membantu dalam berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Pekalongan dalam konsolidasi tanah yang sudah selesai pada tahap perencanaan. Kemudian dilanjutkan dengan pengusulan program instruksional melalui DAK tematik terkait pengentasan permukiman kumuh terintegrasi tahun 2024.
“Jadi nanti DAK tematik akan menggabungkan DAK Air bersih, sanitasi, dan perumahan permukiman untuk menata kampung Bugisan. Kita berkolaborasi dengan lintas sektor,” kata Andrianto pada kegiatan Coaching Clinic penyiapan usulan DAK Tematik open getansan permukiman kumuh terpadu, di Hotel Howard Johnson Pekalongan, Kota Pekalongan, Rabu (15/3/2023).
Acara Coaching Clinic DAK Tematik Program Kotaku. (Dok/Dinkominfo)
Koordinator Program Kotaku, Sujimin menyebutkan luas Bugisan mencapai 9,8 hektare. Namun untuk fokus pengentasan kawasan permukiman terintegrasi ini seluas 1,5 hektare.
Kampung Bugisan dipilih karena menjadi bagian dari Pekalongan Heritage yang bersebelahan dengan Kampung Krapyak.
Harapannya melalui program ini targetnya tuntas dari 7 aspek kumuh seperti bangunan, drainase, jalan, sanitasi, persampahan, air minum, dan proteksi kebakaran,
“Targetnya 2024, pengusulan dengan kolaborasi DAK terintegrasi bisa tuntas. Setelah kita menata Krapyak, Bugisan kita garap, supaya bisa seimbang dari sisi perubahan wajahnya,” jelas Sujimin. (way)