RADARPEKALONGAN.ID – Sempat menjadi perbincangan publik apakah berbuka dengan takjil setara dengan berbuka dengan kurma. Dalam arti sesuai dengan anjuran dan tuntunan Nabi Muhammad SAW.
Sebab di Indonesia memiiki ragam olahan menu pembuka puasa yang pastinya manis-manis. Jadi tidak seperti di negara Timur Tengah yang hanya dengan kurma saja. Apalagi perkembangan zaman yang kian masif dari tahun ke tahun olahan makanan dan minuman makin berkembang jenis dan namanya.
Perbedaan kebudayaan yang signifikan antara Arab dan Indonesia menjadikan perlu pemahaman yang lebih lengkap. Pertanyaan yang masih membingungkan apakah berbuka dengan takjil sesuai dengan tuntunan dan ajaran Nabi Muhammad SAW?
Baca Juga:Batik Jawa Hokokai dan Cerdiknya Wong Pekalongan, 3 Tahun Siasati Kompetai JepangJangan Sampai Lewat! Ini 10 Jenis Kurma yang Enak untuk Menu Berbuka Puasa
Untuk menjawabnya sangat diperlukan beberapa kajian dari hadist dan pendapat para ulama. Hal ini agar masyarakat msulim tidak kebingungan. Apakah anjuran dan tuntunan nabi Muhammad SAW hanya berlaku pada kurma saja?
Oiya, untuk diketahui, asal kata takjil sendiri sebetulnya dari bahasa Arab. Makna asalnya adalah menyegerakan berbuka. Hanya saja dalam penggunaannya di Indonesia, maknanya bergeser menjadi berbagai jenis menu kudapan yang biasa disantap saat atau setelah berbuka puasa. So, tulisan ini juga karenanya menggunakan kata takjil dalam makna yang biasa dipakai di Indonesia.
Mari kita simak penjelasan berikut untuk mengiraikan keterkaitan antara berbuka dengan takjil dan kurma.
Hadist Rasulullah SAW
Rasulullah SAW sering membatalkan puasa dengan memakan buah kurma dan air putih. Hal itu beliau lakukan lantaran untuk mengembalikan kadar gula dalam tubuh yang turun drastis selama seharian puasa.
Karena seharian tidak makan dan juga minum, zat gula dalam tubuh terkuras habis untuk melakukan berbagai kegiatan. Dalam hadist nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam Ahmad, Abu Daud dan At-Tirmidzi mengatakan beliau ketika berbuka hanya memakan buah kurma dan air putih.
“Danas bin Malik RA, ia berkata: ‘Rasulullah SAW berbuka puasa dengan beberapa kurma matang dan basah sebelum melangsungkan salat. Kalau tidak ada kurma basah, Nabi Muhammad SAW berbuka dengan kurma kering. Kalau tidak ada kurma kering, ia meminum beberapa teguk air,” (HR Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi)