Begitu juga dengan beras yang harganya sempat naik sejak awal tahun. Lalu juga harga tembakau. Tercatat sejak Desember 2022 sampai Januari harga rokok terus mengalami kenaikan. Jangan anggap sepele kenaikan harga rokok loh gaes, bahkan beberapa orang memilih ganti rokok yang lebih murah demi bisa mengkonsumsinya. Nggak percaya? Coba saja amati orang-orang di sekitar rumahmu.
Nah, kalau sedikit ditelisik, masalah inflasi yang tinggi ini juga tidak bisa dilepaskan dua hal besar. Pertama, ekonomi Indonesia belum benar-benar pulih pasca dihantam pandemi Covid-19. Jangankan Indonesia, negara-negara maju saja kan sampai tiarap kan. Kedua, sebagaimana dikhawatirkan para ekonom gobal, ancaman resesi global di 2023 ini mungkin juga ada kaitannya.
Satu lagi yang mungkin turut memicu inflasi adalah kenaikan harga BBM per 3 September 2022 silam. Sebab efek kenaikan harga BBM selalu mblandrang ke mana-mana, dari harga bahan pokok, makanan jadi, transportasi, dan lainnya. Seorang ekonom pernah berseloroh, kalau mau melihat angka kemiskinan dengan cepat naik, maka naikkanlah harga BBM dan tarif dasar listrik (TDL). Nah lo!
Baca Juga:[PUISI] Sembagi Arutala[PUISI] Relikui Paras
Pemerintah mungkin tak mau terlalu terbuka soal kondisi ekonomi yang sulit, karena pertimbangannya untuk mencegah masyarakat panik yang bisa memperparah situasi. Toh sejumlah paket kebijakan juga digulirkan pemerintah untuk mengendalikan masalah inflasi dan menstabilkan ekonomi, salah satunya ya menaikkan pajak.
Pemerintah juga melakukan banyak kebijakan efisiensi anggaran yang dampaknya sampai ke daerah-daerah. Dan untuk melihat indikasi soal masalah inflasi yang belum baik-baik saja ini, itu bisa dilihat dari upaya pemerintah pusat sampai daerah yang terus menerus membahas tentang pengedalian inflasi. Bahkan, institusi seperti Kodim dan kepolisian juga dilibatkan untuk membantu pengendalian inflasi. Kalian mungkin pernah lihat atau minimal baca berita kan, anggota TNI menggulirkan program penanaman padi atau cabai dan tanaman cepat panen untuk membantu menekan inflasi.
“Pemerintah bisa sebulan dua kali rakor bahas masalah inflasi, karena memang dampaknya akan besar ke masyarakat,” kata seorang pejabat.