RADARPEKALONGAN.ID – Seperti menjadi siklus tahunan, tren harga-harga komoditas sayuran mulai merangkak naik menjelang datangnya bulan Ramadan. Khusus cabai galak dan bawang putih kating, kenaikannya bahkan cukup tinggi.
Hal ini seperti terpantau di Pasar Terminal Bahurekso Kendal, Kamis (16/3/2023). Pasar ini diketahui memang difungsikan khusus sebagai pasar yang menjual komoditas sayur mayur, sehingga beroperasi saat malam sampai pagi hari.
Diketahui sejumlah harga komoditas sayuran mulai mengalami kenaikan akhir-akhir ini. Untuk beberapa jenis sayuran bahkan kenaikannya cukup signifikan. Sementara beberapa harga komoditas sayuran lain seperti timun, terong, gambas, kacang panjang dan daun cikri. relatif masih stabil.
Baca Juga:Menyentuh! Gerak Cepat Relawan Rehab Gubuk Mbah Parmin Agar Nyaman Saat RamadanMasalah Inflasi Bikin Uangmu Cepat Habis? Yuk, Pahami Tipis-tipis
Salah satu pedagang sayur, Umiyati, menuturkan bahwa harga sayuran selalu mengalami naik dan turun, namun untuk saat ini cenderung stabil. “Harga sayuran biasa naik turun, tapi saat ini harga stabil, kacang panjang 8 ribu per ikat, terong hijau 6 ribu, terong ungu 5 ribu per kilogram, gambas 5 ribu per kilogram,” jelasnya, kemarin.
Harga Komoditas Sayuran yang Naik Signifikan
Meski sebagian masih stabil, namun harga komoditas sayuran lainnya justru mengalami kenaikan cukup signifikan. Seperti cabai galak yang naik 40 persen, yakni dari sebelumnya Rp 50 ribu menjadi Rp 70 ribu per kilogram. Berikutnya ada tomat yang semula Rp5 ribu, menjadi Rp 8 ribu per kilogram atau naik 60 persen. Lalu bawang putih kating juga naik 50 persen, dari Rp 20 ribu naik menjadi Rp 30 ribu, bawang putih cincau dari Rp 25 ribu menjadi Rp 28 ribu per kilogram.
Sementara menurut Miah, pedagang lainnya, mengatakan bahwa tidak hanya bawang merah dan bawang putih dan cabai galak yang naik. Namun harga telur ayam ras juga naik, dari Rp 25 ribu menjadi 28 ribu per kilogram. “Bawang putih kating eceran per kilogram Rp 32 ribu, kalau yang cincau Rp 38 ribu, naiknya sekitar dua ribu,” katanya.
Pasar Terminal Bahurekso, yang sudah menjadi pusat penjualan sayur-mayur, mulai buka pukul 11 malam hingga pukul 7 pagi. Oleh karena itu, pada siang hari, kondisi pasar tampak sepi. Pelanggan sebagian besar para pedagang sayuran eceran untuk dijual kembali maupun dari pemilik warung makan.