Kembali lagi ke diri masing-masing, apakah bisa menerima keputusan itu? Jika menerima bagaimana menghadapi respon keluarga?
Jika tidak menerima, apakah hubungan akan tetap dilanjutkan dan berencana menyadarkan pasangan secara pelan-pelan, atau akan langsung mengakhiri hubungan? Tentu jawaban itu relatif bagi setiap individu. Sehingga tema ini penting masuk dalam sesi obrolan sebelum menikah.
4. Karier dan Pendidikan
Saat ini sudah banyak yang mulai berani membahas terkait karier dan pendidikan dengan pasangan jauh-jauh sebelum menikah.
Baca Juga:5 Rekomendasi Wisata Air di Tegal, Cocok untuk Ngabuburit di Bulan RamadanKapan Puasa Menurut Muhammadiyah 2023? Wajib Catat Tanggalnya
Hal itu sangat bagus, karena di era saat ini perempuan juga banyak yang memiliki karier cemerlang saat dirinya masih berstatus single.
Hal itu tentu menjadi dilema disaat memutuskan untuk menikah, mempertanyakan akankah si pasangan bisa menerima dirinya tetap berkarir meski sudah menikah?
Atau harus merelakan jabatan dan beralih profesi menjadi ibu rumah tangga.
Obrolan ini tentu lebih mudah ditanyakan ke pasangan dibandingkan poin-poin sebelumnya.
Mungkin yang membuat sulit adalah mendengar respon pasangan kita saat apa yang dia inginkan soal karir dan pendidikan kita ternyata bersebrangan dengan keinginan kita.
Misalnya pasangan menginginkan kita untuk fokus mengurus dirinya dan di rumah saja, sedangkan kita masih ingin melanjutkan jenjang karir dan pendidikan yang lebih tinggi.
Untuk menemukan jalan tengahnya memang harus didiskusikan berdua, jika sudah melalui banyak tahap diskusi dan ternyata masih kuat dengan prinsip dan keinginan masing-masing, ada baiknya untuk berpikir kembali saat akan melanjutkan hubungan.
Baca Juga:Manchester City Menang 7-0, Inilah 4 Rekor Erling Haaland di Laga SemalamMeskipun Rivalitas Klub Inggris Terkenal Panas, 5 Pemain Ini Juara Bersama Klub Musuh
5. Ekspektasi Terhadap Pasangan
Setiap manusia sejatinya memiliki keinginan sendiri, entah yang diceritakan atau yang hanya disimpan dalam hati.
Termasuk ke pasangan, pasti ada ekspektasi yang diinginkan bisa didapatkan dari si pasangan.
Ekspektasi terhadap pasangan ini bentuknya bisa bermacam-macam, dari yang masih umum sampai yang sensitif.
Ekspektasi umum bisa terdiri dari ekspektasi terhadap bagaimana kita ingin diperlakukan oleh pasangan, love languages atau bahasa cinta dia itu yang bagaimana, ingin si pasangan memiliki gaya hidup yang seperti apa dan topik umum lainnya.
Sedangkan topik yg dianggap sensitif bisa terkait kehidupan seksual jika sudah menikah nanti.