KAJEN, Radarpekalongan.id– Kabar gembira bagi siswa siswi tingkat SMA di Kabupaten Pekalongan yang akan lulus, karena ada program magang ke Jepang. Pendaftaranya dibuka mulai 20 Maret 2023 sampai 31 Juli 2023.
Untuk itu, guna menambah semangat bagi anak anak yang akan lulus tahun 2023 ini,Bupati Pekalongan Fadia Arafiq ikut menyosialiasikan program magang ke Jepang dalam acara Bupati Menyapa di SMA Negeri 1 Talun Kecamatan Talun.
“Saya ada informasi terkait Program magang ke Jepang. Anak-anakku silakan dicatat supaya kalian bisa ikut mendaftar. Tanggal Pendaftaranya mulai 20 Maret 2023 sampai 31 Juli 2023. Tempat Pendaftaranya di Dinkop, UKM, dan Naker Kajen. Untuk seleksinya tanggal 7-11 Agustus 2023,”tuturnya kepada para siswa.
Baca Juga:Serap Aspirasi, Bupati Fadia Arafiq Berdialog Bersama Warga TalunLahan Kolam Ikan Desa Lambanggelun Masih Milik Perhutani
Lebih lanjut Bupati menjelaskan terkait rincian biaya yang dibayarkan peserta jika lolos tahapan seleksi program magang ke Jepang tersebut.
“Normalnya satu peserta yang lolos seleksi membayar hingga Rp 50 juta. Namun kita yang dari Kabupaten Pekalongan cukup membayar 15 juta,” jelasnya.
Sejumlah siswa siswi SMA N 1 Talun tengah foto bersama Bupati Pekalongan Fadia Arafiq.
Sebagai motivasi, Bupati juga menjelaskan keuntungan yang didapatkan para peserta jika berhasil mengikuti program magang ke Jepang tersebut yakni selain gaji, para peserta juga akan mendapatkan bantuan modal dari Kementerian.
“Kalian jika mengikuti program magang ke Jepang ini, selain digaji perbulan, setelah 3 tahun atau pada saat kontrak selesai juga akan mendapatkan bantuan modal senilai 75 juta,”ujarnya.
Diungkapkan bahwa saat ini hanya tiga daerah di Jawa Tengah yang mendapatkan kuota tersebut yaitu meliputi Kabupaten Pekalongan, Tegal dan Grobogan.
Ditegaskan bahwa program magang ke Jepang merupakan program yang baik dan positif guna menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Kabupaten Pekalongan. Untuk itu, ia meminta kepada seluruh pihak baik itu Dinas hingga unit terkecil seperti lembaga desa untuk dapat bersama-sama mendukung peserta yang nantinya lolos untuk bisa mengikuti program tersebut.