Sementara itu, untuk harga minyak goreng masih stabil. Minyak goreng kemasan di tingkat eceran masih berkisar antara Rp 16 ribu per liter hingga Rp 22 ribu per liter. Menjelang bulan puasa, Minyakita juga masih sulit dicari. Minyak goreng bersubsidi ini kadang ada di grosir, kadang menghilang. Harganya pun masih dijual di tingkat grosir antara Rp 14 ribu per liter hingga Rp 15.500 per liter. Sehingga di tingkat eceran harga Minyakita rata-rata masih dijual Rp 16 ribu per liter.
Harga minyak goreng kemasan antara Rp 16 ribu perliter hingga Rp 22 ribu perliter (Hadi Waluyo)
“Di grosir kadang ada Minyakita tapi stoknya terbatas. Grosir paling jualnya 1 krat (12 biji) untuk satu pedagang. Itu pun kadang barangnya ada, kadang ndak ada. Meski HET Rp 14 ribu, dari grosir jualnya yang terakhir saya tahu juga pas Rp 14 ribu,” kata Dewi (38), pedagang eceran dari Desa Karangsari, Kecamatan Karanganyar.
Baca Juga:Koramil Wonopringgo Budidaya Ikan Lele, Miliki 6 Kolam IkanDanramil Wonopringgo Peduli Olahraga, Bantu 2 Bola untuk SSB Gelora Wonopringgo
Untuk harga sayuran dan bumbu dapur pun mulai merangkak naik. Harga bawang merah di tingkat eceran Rp 8500 per1/4 kg. Sedangkan harga bawang putih di tingkat eceran Rp 9.000 per1/4 kg. Harga gula pasir juga belum ada kenaikan. Masih Rp 13.500 perkilo di tingkat eceran.
“Kalau untuk sabun mandi sudah naik beberapa bulan lalu. Rata-rata sabun mandi batangan sekarang harganya Rp 3 ribu hingga Rp 6 ribu,” kata Dewi.
Keluhkan Kenaikan Harga Telur di Pekalongan
Lonjakan harga telur yang cukup tinggi dirasakan oleh para ibu rumah tangga. Pasalnya, telur merupakan komoditi yang selalu ada di dalam kulkas. Di saat bulan puasa, pasokan telur di rumah harus ada karena mudah dimasak untuk sahur.
“Telur itu paling mudah masaknya dan cepat. Paling simpel tinggal digoreng sudah bisa jadi lauk. Kalau naiknya tinggi kasihan kita,” keluh Endang (30), ibu rumah tangga dari Desa Kayugeritan, Kecamatan Karanganyar.
Harga bumbu dapur ikut merangkak naik (Hadi Waluyo)
Ia berharap, menjelang Ramadhan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, bumbu dapur, dan lainnya bisa ditekan. Sehingga beban masyarakat tidak semakin berat. “Semoga pemerintah bisa menekan kenaikan harga-harga ini. Ya umum naik saat puasa dan lebaran nanti tapi kenaikannya semoga ndak terlalu tinggi. Kita yang repot nanti. Pusing belanja karena uang bulanan masih sama dari suami,” harap dia. (had)