3. Kondisi Ekonomi Kedepannya
Masalah ekonomi lainnya yang harus dibahas sebelum menikah adalah tentang kondisi ekonomi kedepannya.
Nasib dan jalan hidup di masa depan tidak ada yang bisa menebak, tidak selamanya kondisi ekonomi akan terus di atas masa kejayaan. Ada kalanya masa-masa sulit seperti ujian ekonomi itu juga pasti akan datang.
Sebelum menikah, pastikan kepada pasangan jika suatu saat nanti setelah menikah mengalami ujian ekonomi, langkah yang harus dilakukan itu harus bagaimana.
Baca Juga:5 Obrolan Sebelum Menikah, Pentingnya Membicarakan Hal-hal Ini Bersama Pasangan5 Rekomendasi Wisata Air di Tegal, Cocok untuk Ngabuburit di Bulan Ramadan
Apakah nantinya istri boleh bekerja untuk membantu memulihkan ekonomi keluarga, atau cukup menjadi support system bagi suami nanti.
4. Aset dan Hutang Piutang
Tak jarang sebelum menikah seseorang sudah memiliki aset yang mereka dapatkan semasa masih hidup dan bekerja sendiri.
Selain aset juga pasangan harus saling jujur apakah mereka memiliki hutang piutang dengan pihak lain.
Jika memiliki aset dan hutang piutang, lalu penyelesaiannya bagaimana? Apakah yang dimiliki selagi masih sendiri harus ditanggung masing-masing pihak atau akan ditanggung bersama.
Dari kasus itu juga tak jarang banyak pasangan yang memutuskan untuk membuat perjanjian pranikah untuk mengatur aset dan hutang piutang yang mereka miliki sebelumnya.
5. Keinginan Pribadi
Setiap individu sejatinya mempunyai keinginan terpendamnya sendiri, baik itu laki-laki maupun perempuan.
Bukan tidak mungkin inner child dalam diri setiap manusia akan tetap muncul meskipun telah menikah.
Baca Juga:Kapan Puasa Menurut Muhammadiyah 2023? Wajib Catat TanggalnyaManchester City Menang 7-0, Inilah 4 Rekor Erling Haaland di Laga Semalam
Seperti contohnya jika pasangan memiliki hobi mengoleksi action figure yang harganya tidak murah, apakah nanti akan tetap menerima atau harus menghentikan hobi tersebut.
Atau jika si perempuan sebelumnya memiliki hobi mengoleksi album musik, apakah masih diperbolehkan untuk melanjutkan hobi tersebut setelah menikah atau keduanya akan sama-sama lebih mengurangi kebutuhan tersiernya.
Perlu pemahaman dan kompromi antar satu sama lain jika sudah membahas keinginan pribadi, oleh karenanya hal-hal sejenis ini juga harus sudah dibahas sebelum menikah.