“Dengan rumah layak huni meski cukup kecil ini, Mbah Parmin bisa menjalani kesehariannya dengan baik. Tidur tak perlu lagi kawatir akan kebocoran air hujan. Yang terpenting dapat menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan dengan khusuk. Rumah belum diserahterimakan, karena belum finishing,” kata Sugeng, Minggu (20/3/2023).
Sementara itu, Ahmad Parmin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah peduli dan mengupayakan pembuatan rumah layak huni bagi dirinya. Ia pun sebelumnya tak akan pernah menyangka bisa memiliki rumah layak huni meski berdiri di atas tanah milik orang lain.
“Matur nuwun kepada semua pihak yang telah membangunkan rumah layak huni. Saya bisa habiskan hari tua di rumah ini, dengan tetap bisa bekerja sebagai penunggu sawah,” ucapnya. (lid/sef)