Mereka kemudian diberi waktu setengah jam untuk istirahat dan mungkin merenungkan kegagalan yang baru saja mereka alami, lalu mengulang kejadian tersebut. Pada upaya kedua mereka, pemikir pesimis berenang rata-rata 1,6% lebih lambat dari upaya pertama mereka. Sedangkan pemikir optimis berenang 0,5% lebih cepat dari sebelumnya. Dalam dunia renang yang kompetitif, perbedaan antara optimis dan pesimis adalah perbedaan antara menang dan kalah dalam suatu pertandingan.
Orang yang optimis, ternyata, mungkin benar-benar menggunakan kegagalan sebagai bahan bakar untuk bekerja lebih baik lagi di masa depan, itulah hal terakhir tentang optimisme yang cenderung tidak dimaknai mendalam oleh banyak orang.
**AN
Referensi Heathline Verywellmind Psychology Today