RADARPEKALONGAN.ID – Tradisi dugderan yang diselenggarakan di Dusun Panggangayom, Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Minggu (19/3/2023) kemarin, berlangsung penuh semarak. Warga dari 11 RT ikut ambil bagian begitu antusias mengkreasikan penampilan seni budaya, berkarnaval keliling dusun, yang menyedot atensi masyarakaty Desa Wonorejo untuk menontonnya.
Dugderan sendiri merupakan tradisi khas warga Dusun Pengganyom untuk menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan. Tradisi ini serupa pawai atau karnaval yang menampilkan kreativitas perwakilan setiap RT. Tak heran, warga dari anak-anak sampai kakek nenek pun turun ke jalan untuk menyaksikan iring-iringan karnaval yang menghibur.
Dalam tradisi dugderan ini, perwakilan 11 RT dengan penampilan kreatifnya masing-masing melakukan pawai, beriring-iringan keliling desa dan finish di lapangan Desa Wonorejo. Antusiasme warga sangat tinggi, sehingga tiap RT menampilkan masing-masing kreasi bahkan mereka rela mengeluarkan biaya tinggi.
Baca Juga:Romantisme ala Kedai Sega Berkat Kaliwungu, Tawarkan Nasi Berkat Mulai Rp 15 RibuanLuas 3,65 x 5 Meter, Rumah Baru Mbah Parmin Kini Lebih Aman dan Nyaman
Antusiasme Tradisi Dugderan
Panitia pelaksana, Farid Maftuchin menuturkan, tradisi dugderan kali ini menjadi kegiatan perdana yang dilakukan pasca pandemi Covid-19. Bahkan penyelenggaraannya tahun ini sangat meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan seluruh masyarakat Dusun Panggangayom yang terdiri dari 11 RT.
“Kegiatan ini merupakan pionir yang akan kita lakukan di tahun berikutnya. Setelah melihat antusiasme masyarakat yang begitu tinggi, tahun yang akan datang kita selenggarakan lebih meriah lagi,” jelas Farid Minggu ( 19/3/2023).
Sementara Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Wonorejo, Muhamad Khisom mengatakan, dengan atusiasme masyarakat karena sudah dua tahun terkena pandemi, sehingga kegiatan dilakukan sangat sederhana, namun kali ini tradisi dugderan dimeriahkan seluruh warga Dusun Panggangayom. “Insya Allah tahun depan dugderan akan dibuat semeriah mungkin,” ujarnya.
Khisom juga mengapresiasi tingginya anomi warga Dusun Pengganyom menyuksesan tradisi dugderan untuk menyambut bulan Ramadan ini. Tidak hanya berkarnaval keliling desa, nantinya setiap penampilan RT juga akan dinilai untuk mendapatkan hadiah utama berupa seekor kambing.
“ini sangat meriah sekali kegiatan ini sudah berjalan selam dua tahun, namun tahun ini dilakukan lebih meriah. Kami juga menyediakan hadiah bagi juara satu berupa satu ekor kambing dan hadiah menarik lainya, sehingga masyarakat sangat senag dengan adanya dugderan tak hanya orang dewasa dari anak anak hingga kakek nenek juga ikut memeriahkan tradisi dugderan,” ungkapnya. (lid/sef)