PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Pada pelaksanaan Musrenbang tahun 2023 atau Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kota Pekalongan, Walikota H Afzan Arslan Djunaid SE mengaku menampung semua usulan warga yang kreatif . Pasti harapannya, semoga dapat ditindaklanjuti.
Walikota Aaf juga mengaku dalam melaksanakan pembangunan di Kota Pekalongan, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam melaksanakan setiap program pembangunan, namun diperlukan dukungan dan partisipasi masyarakat didalamnya. Sehingga pembangunan dapat tepat sasaran.
“Makanya dengan Musrenbang tahun 2023 ini, kami siap menampung berbagai usulan warga,” ucapnya dalam kegiatan Musrenbang Tahun 2023 dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD) Tahun 2024 di Ruang Jlamprang Setda setempat, Senin (20/3/2023).
Baca Juga:Keunggulan Agrowisata Petik Kelengkeng Kelurahan Soko Duwet Miliki 40 Bibit Jenis New Kristal yang Rasanya Manis SekaliGemar Makan Ikan Bermanfaat Cegah Stunting Pada Bayi Bawah 2 Tahun
Usulan Musrenbang Tahun 2023
Walikota Aaf mengungkapkan bahwa pada Musrenbang Tahun 2023 kali ini berbagai usulan seputar permasalahan di Kota Pekalongan disampaikan. Beberapa usulan terkait hal umum, sarana prasarana, perbaikan jalan, sarana olahraga, dan sebagainya.
Walikota H Afzan Arslan Djunaid pada acara Musrenbang dalam rangka Penyusunan RKPD Tahun 2024 di Ruang Jlamprang.(Radarpekalongan.id/kominfo)
“Ada juga beberapa hal serius yang harus kita diskusikan seperti usulan dari FKUB untuk penataan Makam Sapuro. Karena potensinya luar biasa, hampir setiap hari ada tamu dari luar kota yang ziarah. Ini akan kita pikirkan dan koordinasikan dengan pihak terkait,” jawab Walikota Aaf.
Lanjut Aaf menyebutkan, usulan lainnya pada Musrenbang Tahun 2023 seperti adanya perlakuan dan fasilitas yang sama bagi para disabilitas seperti untuk mendapatkan pekerjaan. Banyak dari mereka yang kesulitan mendapatkan pekerjaan.
Walikota H Afzan Arslan Djunaid saat menyampaikan sambutan Musrenbang dalam rangka Penyusunan RKPD Tahun 2024 di Ruang Jlamprang.(Radarpekalongan.id/kominfo)
“Ini kami akomodir dan langsung dapat respons dari dinas terkait. Dinparbudpora dapat mempekerjakan disabilitas, kemudian Dinarpus dengan pekerjaan yang tak terlalu berat seperti menata buku dapat dilakukan disabilitas. Ke depannya disabilitas akan lebih kami perhatikan lagi,” tuturnya.
Aaf menyampaikan berbagai permasalahan di Kota Pekalongan seperti sampah, fenomena anak jalanan, manusia silver akan kami atur dalam bentuk Perda untuk menata mereka ke depannya. “Usulan umum lainnya berkisar permasalahan yang terjadi di Kota Pekalongan,” pungkasnya. (dur)