KAJEN, Radarpekalongan.id – Memasuki bulan suci Ramadhan 1444 H, harta gabah di Kabupaten Pekalongan tembus Rp 570 ribu perkuintal. Harga tersebut jauh lebih tinggi dibanding sebelumnya yang berada dibabawah Rp 500 ribuan.
Adapun harga gabah Rp 570 ribu merupakan hasil panen menggunakan alat combi atau lebih dikenal dengan nama robot. Harga tersebut merupakan gabah buang berkualitas cukup bagus karena buliran gabah besar dan bersih.
Gabah tersebut merupakan hasil panen wilayah Kecamatan Bojong, Wonopringgo, Sragi dan lainya yang masih memasuki musim panen.
Baca Juga:Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pekalongan Naik Sebesar 5,11 Persen5 Rekomendasi Tempat Ngabuburit Di Kabupaten Pekalongan
“Untuk harga gabah yang saat ini musim panen seperti Kecamatan Wonopringgo, Bojong perkuintal Rp 570 ribu, “ungkap seorang penebas padi, Harjo ketika ditemui, Senin (27/03/2023).
Harga gabah tersebut lanjut dia, merupakan gabah dengan kualitas cukup bagus, karena apabila kualitas kurang tidak sampai Rp 570 ribu.
” Jenis gabah bening, kuning, mbobot dan setiap timbangan untuk dua kantong berat bisa mencapai 135 kilogram atau lebih dari satu kuintal, ” jelasnya.
Sementara harga tersebut masih bisa dikatakan tergolong standar atau normal. Harga Rp 560 sampai 570 ribu tersebut sejak sebelum ramadhan 1444 Hijriyah.
Terpisah pedagang lainnya, Bidin mengakui kualitas gabah untuk saat ini memang cukup bagus. Karena untuk hasil pemeton tidak seperti biasanya.
“Kalau daerah utara memang tiga iring saja bisa laku Rp 16 jutaan,” imbuhnya. (Yon)