Berurusan dengan seorang narsisis, baik pasangan romantis, teman sekamar, atau anggota keluarga, bisa jadi menantang. Mempelajari semua hal tentang sifat narsistik dan memahami beberapa cara untuk menghadapinya dapat membantumu merasa lebih mampu mengatasi mereka.
Seorang narsisis adalah seseorang dengan citra diri mereka yang dibesar-besarkan. Seseorang dengan kualitas ini sering kali memiliki minat yang berlebihan pada citra dan penampilan mereka sendiri sehingga mereka kurang perhatian atau empati terhadap orang lain.
Artikel ini membahas apa itu narsisme, bagaimana rasanya berurusan dengan narsisis dan apa yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kesejahteraan emosionalmu sendiri.
Referensi Verywellmind Psychology Today Science of People
Tips Menghadapi Seorang Narsisis
Baca Juga:Eksistensi 5 Jenis Narsisme, Kamu Perlu MengenalinyaOrang Kreatif Punya 6 Ciri Ini, Apakah Kamu Termasuk di Dalamnya?
Berurusan dengan seorang narsisis bisa melelahkan dan membuat stres. Kamu bisa kesulitan untuk merasa nyaman di rumah atau tempat kerja dan dapat merusak kesehatan mentalmu. Menemukan cara untuk mengatasinya adalah hal yang penting.
Jangan Masukkan Perilaku Mereka ke Dalam Hati
Pahami bahwa orang yang kamu hadapi mungkin memiliki gangguan kepribadian narsistik (NPD). Para ahli tidak sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan NPD, tetapi sering dikaitkan dengan faktor-faktor seperti genetika, kekerasan pada masa kanak-kanak, trauma, kepribadian, dan pola asuh.
Orang dengan NPD tidak dapat mengubah perilakunya sendiri dan mungkin tidak dapat mengenali bahwa ada masala. Mereka membutuhkan bantuan profesional, tetapi jarang mencarinya. Kamu bisa mendorong seorang narsisis untuk berbicara dengan terapis, tetapi kemungkinan besar mereka akan menolak atau merespons secara negatif.
Masalahnya adalah, bahkan jika kamu tahu bahwa perilaku narsistik seperti manipulasi dan kurangnya rasa hormat sebenarnya bukan tentangmu, perilaku ini cenderung terasa seperti serangan pribadi. Ingatkan dirimu bahwa itu bukan masalah pribadi.
Kamu tidak bisa disalahkan atas tindakan mereka, dan kamu tidak melakukan apa pun yang menyebabkan mereka berlaku demikian. Kamu dapat mendorong mereka untuk mendapatkan bantuan, tetapi tidak bertanggung jawab untuk mendukung atau memperbaiki kesalahan mereka.
Tetapkan dan Tegakkan Batasan