Dampak Negatif Marah untuk Kesehatan Fisik

dampak negatif marah
Dampak Negatif Perilaku Marah untuk Kesehatan Fisik -unsplash-
0 Komentar

Namun, kebiasaan menahan amarah ternyata juga dapat menimbulkan penyakit jantung. Maka dari itu penting halnya untuk dapat melatih kemampuan diri dalam mengelola segala emosi dengan sehat dan benar.

  • Meningkatkan risiko stroke

Dilansir dari health.kompas.com, satu studi mengatakan bahwa orang yang mudah marah memiliki risiko tiga kali lebih tinggi untuk terkena stroke dalam rentang waktu dua jam setelah emosi meledak-ledak. Efek buruk marah adalah ia dapat meningkatkan risiko enam kali lipat untuk terkena stroke karena aneurisma pecah bagi penderita yang memiliki Riwayat masalah pembulu darah.

  • Tukak lambung

Tukak lambung dijelaskan dalam buku Mengenal Perilaku Abnormal pada tahun 2006 karya milik Dr.A.Supratiknya, tukak lambung berarti tukak di lambung. Tukak lambung disebabkan oleh keluarnya cairan asam yang secara berlebihan sehingga mampu menimbulkan luka pada dinding lambung.

Baca Juga:Stres saat Kerja: Bagaimana Cara Menanganinya?Berapa Kali Waktu yang Tepat untuk Keramas?

Hal tersebut membuktikan, bahwa emosi-emosi negatif seperti marah-marah, termasuk kesedihan, agresi, kebencian, kecemasan, dapat menjadi pemicu untuk perangsang produksi asam lambung secara berlebihan atau dalam jumlah yang tidak wajar. Akibat yang ditimbulkan adalah lambung akan melakukan pencernaan terhadap dirinya sendiri dan timbul luka.

  • Hipertensi

Orang yang mudah marah atau ketegangan emosi dapat mengakibatkan penyempitan pembulu darah pada organ-organ dalam. Hal ini mengakibatkan darah dialirkan dalam jumlah yang lebih besar kepada otot-otot tubuh, seperti tangan dan kaki, sehingga kemudian bagian tersebut menjadi tegang.

Namun pada kasus yang lebih serius, penyempitan pada pembuluh darah pada organ-organ dalam tersebut mampu menyebabkan jantung bekerja dengan keras dan berdetak lebih cepat dan mengakibatkan tekanan darah yang meningkat. Semua gejala ini akan hilang apabila ketegangan emosi yang menjadi penyebabnya juga ikut hilang. Jika suka marah-marah atau stress maka tekanan darah tinggi pun dapat menjadi keadaan kronik dan menimbulkan hipertensi.

  • Mengalami penuaan dini

Kamu pasti pernah mendengar ada orang yang berkata “jangan marah-marah terus nanti cepat tua lho!” ternyata kalimat tersebut memiliki penelitian yang ternagkum dalam buku Don’t Be Angry Mom pada tahun 2019 oleh Dr. Nurul Afifah, bahwa rasa marah juga dapat menegangkan otot-otot di wajah yang dapat mengakibatkan keriput. Selain itu akan tersebarnya hormon kortisol dimana hal tersebut menyebabkan berkurangnya produksi kolagen pada kulit.*

0 Komentar