Sedangkan komunikasi asertif ditandai dengan bagaimana orang mencoba menjalin hubungan dengan orang lain, bergantung pada rasa hormat dan kejelasan, pengendalian diri yang baik, tenang, jelas, santai, dan mendengarkan tanpa interupsi.
Gaya Komunikasimu
Jika kamu ingin memperbaiki komunikasimu, akan sangat membantu terlebih dahulu untuk memahami bagaimana kamu cenderung berkomunikasi dengan orang lain. Apa yang kamu ketahui tentang gaya komunikasi kebiasaanmu? Apakah kamu rentan terhadap komunikasi agresif, ketegasan, atau kepasifan? Berikut beberapa pertanyaan yang dapat kamu tanyakan pada diri sendiri:
- Apakah aku kesal jika orang lain tidak setuju dengan aku?
- Apakah aku menghubungi orang-orang untuk mengetahui apakah mereka merasa nyaman, atau apakah aku memaksakan agenda aku sendiri?
- Apakah aku tahu bagaimana untuk tidak setuju tanpa menjadi tidak setuju?
- Apakah aku tahu bagaimana memenuhi kebutuhan aku tanpa melanggar kebutuhan orang lain?
- Apakah aku tahu bagaimana membela diri sendiri?
- Apakah aku merendahkan orang?
- Apakah aku mencari pendapat orang lain, atau hanya membagikan pendapat aku sendiri?
- Apakah aku sering membicarakan orang atau menyela?
Pertanyaan di atas dapat membantumu mulai memikirkan apakah kamu merasa nyaman membela diri sendiri, terlalu nyaman berjalan di atas orang lain, atau mungkin telah menemukan jalan tengah yang nyaman.
Baca Juga:Hadapi Orang dengan Perilaku Pasif-Agresif, Pegang 2 Hal Ini untuk Memberikanmu ArahEfek Takut Ditolak Menyentuh Kebiasaanmu, Termasuk 3 Aspek Psikologis
Penelitian menunjukkan bahwa mempelajari gayamu dan menemukan cara untuk mengganti respons agresif dengan respons yang lebih asertif dapat meningkatkan gaya komunikasimi.
Bagaimana Menjadi Lebih Asertif dan Meninggalkan Komunikasi Agresif
Beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk menjadi lebih asertif dalam komunikasimu adalah:
- Mintalah apa yang kamu butuhkan daripada mengharapkan orang lain menebak.
- Ekspresikan perasaanmu dengan tenang.
- Jelaskan perasaan dan kebutuhanmu.
- Biarkan orang lain tahu bahwa kamu mengenali kebutuhan mereka.
- Dengarkan baik-baik apa yang orang lain katakan.
- Mendengarkan dan menghargai kebutuhan orang lain.
- Cari solusi menang-menang daripada solusi menang-kalah.
- Cobalah untuk memahami kebutuhan orang lain.
- Suarakan kebutuhanmu.
Ketegasan mungkin terasa seperti komunikasi agresif pada awalnya bagi mereka yang terbiasa dengan gaya komunikasi pasif. Sebaliknya, itu bisa terasa pasif bagi mereka yang terbiasa dengan gaya komunikasi yang agresif.