Setelah penggeledahan itu Cohen sangat terpojok. Lalu ia mengakui bersalah. Soal pajak. Juga soal pembayaran uang tutup mulut itu. Tapi semua itu atas sepengetahuan dan perintah Trump.
Masih ada satu lagi yang Cohen mengaku bersalah: ia berbohong di depan parlemen. Yakni ketika bersaksi mengenai kegiatan bisnis Trump di Rusia. Cohen, di parlemen, mengatakan Trump berencana membangun Trump Tower di Moskow. “Saya disuruh Trump untuk berbohong begitu,” ujar Cohen.
Cohen punya istri orang Ukraina kelahiran Ukraina. Lalu diajak orang tuanyi bermigrasi ke Amerika. Mertua inilah yang memperkenalkan Cohen ke Trump.
Baca Juga:Setengah TiangPojokan Sri
Sejak muda Cohen termasuk yang mengidolakan Trump. Ingin dekat Trump. Bahkan ia beli rumah di gedung Trump. Juga beli kantor di gedung itu.
Cohen pun tahu Trump luar dalam. Akhirnya ia harus bisa menyelamatkan dirinya sendiri.
Dengan mengaku bersalah itu Cohen tidak perlu diadili. Ia langsung dijatuhi hukuman 3 tahun penjara. Ia jalani itu di penjara Otisville, sekitar 100 km di barat laut kota New York.
Desember 2018 ia masuk penjara.
Mei 2020 ia sudah boleh tinggal di rumahnya sendiri. Hanya setahun lebih Cohen benar-benar di penjara. Covid-19 membuat penjara punya kebijakan khusus: mengurangi penghuni penjara.
November 2021 Cohen bebas dalam pengertian sebenarnya. Ia datang ke pengadilan untuk menandatangani pembebasannya. “Saya sudah jadi orang bebas,” ujar Cohen sambil melambaikan surat pembebasan itu.
Ia masih kaya. Rumahnya saja di Park Avenue, Manhattan. Sejak muda ia sudah hedon. Sehari-hari ia naik mobil Porsche. Ia masih punya mobil Bentley.
Tepat ketika Trump meninggalkan Gedung Putih setelah kalah Pilpres, seorang jaksa baru mulai masuk kantor di New York, karena terpilih di Pemilu kota itu.
Baca Juga:Galian C Ilegal Kembali Marak m di Batang, Penambangan Dilakukan Terang-teranganCara Mudah Dapatkan Saldo DANA Hanya dengan Ngabuburit Sambil Baca Novel, Begini Caranya
Perkara Trump dengan Daniels sebenarnya sudah –dalam istilah media di Amerika– jadi zombie.
Jaksa baru itu, Ivan Bragg, minta anak buahnya menengok si zombie. Lalu memanggil Cohen. Diskusi. Puluhan kali. Pengakuan seseorang yang sudah menjalani hukumannya adalah bukti kuat untuk mengusut Trump.
Cohen sendiri, seperti yang ia tulis di dalam bukunya, menilai Trump itu seorang penipu, mafia, pembohong, penipu, penindas, rasis, penipu, culas, penipu dan pemangsa. Bacalah sendiri di bukunya yang berjudul Disloyal itu.