3 Hikmah Penting Sowan Kepada Ulama, Simak Ulasannya!

Sowan Kepada Ulama
Pertemuan dengan Gus Muuh sebagai Sowan kepada ulama by Instagram Mahfudz MD
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Sudah jamak pemandangan sowan kepada ulama (Kiai atau Habib) ada pada tradisi pondok pesantren. Biasanya alumni-alumni pondok yang sudah lama lulus dari pondok pesantren dalam rangka khidmat kepada sang kiai, sowan ketika ada waktu seperti saat lebaran.

Bagi santri yang menimba ilmu kepada kiai, sudah semestinya hal itu dilakukan. Mengingat besar jasanya bagi perkembangan perilaku dan tutur kata si santri.

Ada beberapa hikmah sowan kepada ulama yang menjadikan kehidupan santri lebih berkah dan terarah. Berikut ini keberkahan bertemu dan khidmat kepada Habib atau Kiai yang perlu kita ketahui diantaranya sebagai berikut.

Baca Juga:Tips Dapat Cuan dari Youtube, Lakukan 3 Langkah Ini Sebelum Bikin Konten5 Tips Buat Judul Konten Youtube yang Bikin Pemirsa Langsung Nonton!

Sowan kepada Ulama Mendapatkan Energi Positif

Ada ungkapan terkenal kalau kita bergaul dengan ahli besi maka besar kemungkinan terkena cipratan api. Tapi beda kalau kita bergaul dengan penjual minyak wangi, pasti kita akan mendapatkan wewangian karena parfumnya.

Ibaratnya sowan kepada ulama adalah upaya kita untuk bergaul dengan penjual minyak wangi. Maka sudah pasti kita akan kelimpahan kebaikan yang banyak dari ulama yang kita sowani.

Seperti yang dijelaskan dalam Q.S An-Nisa’:69-70 yang menegaskan bahwa ulama merupakan teman terbaik.

“Dan siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah. Yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shaleh. Mereka itulah sebaik-baiknya teman. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan cukuplah Allah zat yang Maha mengetahui.”

Bahkan ada sebuah kisah menarik dari Habib Zain bin Ibrahim bin Sumaith untuk direnungkan. Bahwa ada seorang yang fasik dan sudah divonis masuk neraka. Dimana neraca karena timbangan alam keburukan lebih berat daripada kebaikannya.

Tiba-tiba ketika mau dimasukkan ke neraka, Allah SWT memerintahkan Malaikat Jibril untuk bertanya kepada si pendosa itu. “Apakah kamu pernah hadir di majelis orang alim? Apakah kamu pernah cinta kepada orang alim? Apakah kamu duduk satu meja dengan orang alim?” begitu tanya malaikat Jibril AS.

0 Komentar