Faktor Orang Terjebak Perdukunan dan Dampaknya
Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Ruslan Fariadi menyebutkan, terjebaknya sebagian orang dalam dunia perdukunan disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya lemahnya iman, ketidaktahuan terhadap ajaran agama, tidak sabar dalam melakukan ikhtiar, dan korban iklan dan penipuan para dukun dengan berbagai trik dan tipu muslihatnya. Bahkan, salah satu caranya dengan membungkus praktik perdukunan dengan simbol-simbol agama dan lainnya.
Ilustrasi orang ingin cepat dapat uang tapi harus dengan jalan yang halal (Sumber foto: Freepik.com)
Adapun dampak yang dapat ditimbulkan oleh perdukunan, antara lain:
1) Pelaku dan orang yang meminta jasa perdukunan telah melakukan dosa besar berupa kesyirikan2) Perdukunan merupakan salah satu dari tujuh hal yang membinasakan3) Perdukunan adalah salah satu bentuk kedurhakaan, karena telah melakukan larangan Allah dan Rasul-Nya4) Pelakunya termasuk pengikut setan5) Dukun serta orang yang mempercayai ramalan mereka tidak akan diterima salatnya selama 40 hari6) Perdukunan termasuk aktifitas yang sangat berbahaya bagi diri dan keluarga pelaku, karena jin yang diminta jasanya untuk membantu proses ramalan akan selalu meminta tebusan kepada pelaku maupun anak keturunannya.
Baca Juga:Game Apa yang Sangat Mengerikan? Berikut 13 RekomendasinyaPutra Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Pagergunung Ulujami Pemalang, Sejauh 8 Km dari Lokasi Tenggelam di Sungai Gawe Kesesi
Cara Islam Menggandakan Rezeki
Allah Ta’ala telah menunjukkan jalan bagi kaum muslimin agar rezekinya dilipatgandakan. Yakni dengan cara banyak bersedekah. Sedekah tidak ditentukan nominalnya dan harus dilakukan dengan ikhlas agar memperoleh ridha Allah Ta’ala. Bukannya datang ke dukun, karena Islam larang keras datangi dukun.
Dalam Alquran, ada banyak ayat yang menjelaskan tentang keutamaan sedekah. Salah satu keutamannya yakni siapa saja yang senantiasa bersedekah di jalan Allah, maka Allah Ta’ala akan melipatgandakan rezekinya.
Ini tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 261 yang bunyinya sebagai berikut; “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261).