Uraian sejarah ini jelas kita bisa memahami ya dari mana tradisi melepas balon di kota Pekalongan bermula. Dari keisengan karena adanya kepuasan tersendiri kalau sudah jadi sebuah balon utuh kemudian diterbangkan ke udaraa.
Dalam pengembangannya tradisi melepas balon tidak hanya terjadi di kota Pekalongan taoi juga bagian selatan pulau Jawa seperti Wonosobo dan Ponorogo.
Mercon dari Kebudayaan Tiongkok
Jika kita mencermati perayaan yang ada pada tradisi Tiongkok atau Cina pada umumnya, kita melihat ada mercon di setiap peringtannya. Masyarakat Tiongkok tulen selalau memyertakan mercon di setiap segala perayaan hari besar mereka.
Tradisi melepas balon (ANTARA news)
Baca Juga:Cara Mendapatkan Uang 25 Juta dalam Sehari, Mudah dan KekinianCara Dapat Uang 1 Milyar Gratis Walau Kamu Bukan Anak Sultan
Tak mengherankan kalau kita lihat ketika perayaan Imlek misalnya ada dari pengelola menyulut mercon dalam jumlah yang cukup banyak. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan untu menyemarakkan kegiatan Imlek atau hari-hari besar Tiongkok khususnya umat Konghucu.
Kenyataan itu pasti terjadi mengingat kota Pekalongan sendiri ada kawasan kamupng pecinan yanga ada di sekitar pasar Banjarsari. Mereka bermukim dan tinggal sudah lama di tempat tersebut.
Ada juga Klenteng Po An Thian yang setiap tahunnya mengadakan secara semarak tradisi Imlek. Pada rangkaian acara pasti kita pernah melihat orang menyiapkan rangkaian mercon berwarna merah. Nah, pengait antar satu mercon dan lainnya menggunakan bahan yang dengan cepat merambatkan api.
Perpaduan Kebudayaan Belanda dan Tiongkok
Ternyata tradisi melepas balon dengan mercon mengambil dari kebudayaan Cina yang sudah turun temurun. Jadi, memadukan dua kebudayaan dari negara berbeda menjadi satu.
Sejarah munculnya balon yang merupakan dari bangsa Eropa bersatu. Sedangkan Mercon yang berasal dari kebudayaan Tiongkok.
Tradisi melapas balon kurang bergairah manakala tidak disertai mercon. Sebab mercon dalam kebudayaan Cinta atau Tiongkok berguna untuk memeriahkan perayaan imlek.
Makanya wajar kalau kemudian pemarintah melarang penerbangan balon karena alasan tertentu, sekarang dilarang. Hal ini karena tradisi melepas balon di kota pekalogan sudah menjadi tradisi yang mengakar kuat di masyarakat.
Baca Juga:Ingin Melunasi Hutang tapi Tidak Punya Uang? Ini 7 Cara Mudah BangetPinjaman 500 Ribu Langsung Cair Aman dan Terpercaya, Ini Pilihan Aplikasinya
Namun sekarang tradisi melepas balon ke udara duah digantikan dengan festival balon. Kalau pun ada, mungkin dilakukan secara sembunyi-sembunyi.