RADARPEKALONGAN.ID – Anak sangat sensitif memiliki emosi dan perasaan yang cenderung lebih intens. Dengan kepekaaan yang tinggi, anak sensitif mudah menangis, marah, hingga kerap tersinggung hanya untuk persoalan yang terkadang bagi anak lainnya hal yang sepele.
Berjalan di keramaian dengan anak (Hadi Waluyo)
Pengertian anak sensitif adalah anak yang lahir dengan sistem saraf lebih waspada dan cepat bereaksi terhadap hal yang terjadi di sekitarnya. Tidak hanya sensitif pada tindakan atau kata-kata orang lain, anak dengan sifat seperti ini juga sensitif pada bau, suara, cahaya. Tidak jarang pula, ia bisa membaca emosi orang tuanya dan mudah terpengaruh mood orang-orang di sekitarnya.
Oleh karena itu, Bunda wajib memahami ciri-ciri anak sangat sensitif, agar tak salah melangkah dalam mengasuh dan mendidiknya. Meskipun memiliki kelemahan emosional yang tidak stabil, anak sangat sensitif juga punya kelebihan-kelebihan yang tak dimiliki anak lainnya.
Baca Juga:Suami di Pekalongan Aniaya Istri Sah dan Anak Tiri Berumur 3 Tahun, Gara-gara CemburuPatroli Dialogis dan KRYD Diintensifkan, Ciptakan Rasa Aman Selama Ramadhan 2023
Seorang psikolog asal Amerika Serikat, Elaine Aron, yang juga penulis “The Very Sensitive Child“, menyebutkan sifat anak sangat sensitif ditemukan pada sekitar 20 persen anak-anak. Bunda tak perlu gundah jika anaknya memiliki temperamen seperti ini. Banyak keuntungan di balik karakter sensitif seseorang. Individu yang sangat sensitif dinilai lebih berempati, intuitif, kreatif, berwawasan luas, dan teliti, bahkan perfeksionis.
Ciri-ciri Anak Sangat Sensitif
Selain memiliki emosional yang intens, beberapa tanda anak memiliki sensitivitas yang tinggi antara lain sangat empati, memproses sesuatu secara mendalam, dan perfeksionis.
Anak sangat sensitif suka bermain sendiri dibandingkan bermain dalam kelompok (Hadi Waluyo)
Berikut ciri-ciri anak sangat sensitif seperti dilansir kompas.com dan momsmoney.id:
- Anak memiliki emosi yang intens
Anak sangat sensitif kerap memiliki perasaan gembira, rasa sedih, hingga ketakutan yang berlebihan. Anak bisa jadi takut ke kamar mandi sendirian di siang hari. Atau, anak yang awalnya ceria tiba-tiba menangis saat melihat adegan sedih di televisi.