Namun diakui Lani, tren negatif justru masih terjadi pada indikator tingkat pengangguran teruka (TPT) yang menurun, yakni dari 68,92% menjadi 69,45%. Meski angka ini masih di bawah rata-rata nasional. “Kenapa pengangguran justru naik sementara ada kawasan industri, ya tentu saja ini masih butuh proses. Kami optimis di tahun 2023 dan 2024 nanti dampak serapan tenaga kerja KITB maupun BIP akan memberikan dampak bagi penurunan TPT,” kata Lani.
Dalam momentum Hari Jadi Kabupaten Batang ke-57, Pemkab Batang juga saat ini masih berjuang untuk mengendalikan laju inflasi yang terus menunjukkan tren meningkat. Berbagai upaya juga sudah dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah untuk menekan laju inflasi yang tengah membayangi ekonomi nasional, termasuk melalui pengendalian harga kebutuhan pokok. Ikhtiar yang sama juga dilakukan Pemda dalam menekan kasus stunting.
Investasi dan Berkah KITB
Momentum Hari Jadi Kabupaten Batang ke-57 juga memberi catatan apik di sekitar pembangunan iklim investasi serta proses industrialisasi yang sedang berlangsung di Kabupaten Batang.
Baca Juga:Senangnya dalam Hati, 903 ASN Kendal Naik Pangkat Pas PuasaPertumbuhan Ekonomi Kendal Naik 1,88%, Saatnya Ekonomi Pulih!
Kabupaten Batang diyakini tengah bertransformasi menjadi salah satu sentrum investasi baru di tingkat regional maupun nasional, seiring pengembangan dua kawasan industri berskala besar di wilayahnya. Ada Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Gringsing dengan total luasan 4.300 hektar serta Batang Industrial Park (BIP) di Tulis seluas 287 hektar. Dalam dua tahun terakhir, keberadaan kawasan industri ini telah efektif menjadikan Batang sebagai magnet investasi baru di Jateng.
Dalam beberapa tahun terakhir, Batang berhasil menjelma menjadi daerah dengan pertumbuhan investasi tertinggi kedua di Jawa Tengah. Tahun 2022 saja, realisasi investasinya mencapai 5,8 triliun, padahal KITB dan BIP belum benar-benar beroperasi. “Yang pasti, sejumlah investor PMA dan PMDN saat ini telah mengantre untuk masuk ke KITB maupun BIP. Ini tidak hanya akan menyangkut angka pertumbuhan investasi, tetapi dampaknya juga akan dirasakan ke semua sektor di Kabupaten Batang, multiplier effect,” tandas Lani.
Pertumbuhan investasi dan industri di Batang ini diyakini cukup menjanjikan, dengan dampak yang bakal dirasakan untuk pemerintah dan masyarakat lokal. Lani optimis, perkembangan industri nantinya akan menjadi pemacu berbagai indikator makro daerah. “Yang pasti pertumbuhan ekonomi akan meningkat, yang kedua soal potensi serapan tenaga kerja yang besar, ini kita siapkan betul agar masyarakat kita benar-benar mendapatkan manfaatnya,” terangnya.