PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Pemkot Pekalongan melalui Lembaga Perlindungan Perempuan, Anak dan Remaja atau LP-PAR Kota Pekalongan memberikan layanan konsultasi psikologi gratis kepada masyarakat. Tercatat sampai Rabu 5 April 2023, telah melayani 10 client, dimana didominasi kasus kekerasan seksual.
Ketua LP-PAR Kota Pekalongan, Nur Agustina, S Psi, MM menyampaikan, penyintas kasus kekerasan seksual biasanya butuh pendampingan lebih intens tidak hanya sekali, melainkan membutuhkan waktu yang lama.
Ketua LP-PAR Kota Pekalongan, Nur Agustina, S Psi, MM(Radarpekalongan.id/kominfo)
Baca Juga:Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Terbitkan SK No 420/0351, Demi Perkembangan Kebahagiaan AnakJaminan Pelayanan Kesehatan Baru Capai 96,43 Persen, Pemkot Pekalongan Targetkan Seluruh Warganya Miliki JKN KIS
“Dengan layanan konsultasi psikolog yang disediakan oleh Pemkot Pekalongan, kami harapkan dapat mencegah, menangani dan menekan problem psikis masyarakat setempat,” pintanya.
Sehubungan dengan peringatan Hari Jadi kota Pekalongan ke-117, sambung Agustina, LP-PAR makin menggiatkan layanan konsultasi psikolog sejak 3-6 April 2023 di kantor LP-PAR setempat. Tujuannya sebagai ajang untuk mempublikasikan pelayanan ini agar cakupannya lebih luas dan banyak masyarakat yang tersentuh kaitannya dengan permasalahan kesehatan mental seseorang dampak dari sebuah kasus yang dialami.
LP-PAR Kota Pekalongan Berikan 2 Layanan Konsultasi
“Sebenarnya sebagian masyarakat sudah mengetahui 2 layanan konsultasi psikolog di lingkungan Pemerintah Kota antara lain, Pusat Pendidikan Keluarga Berbasis Masyarakat (PPKBM) PUSPAGA untuk konseling bentuknya ada kelas persiapan pra nikah khususnya untuk remaja, kelas pendidikan orang tua ini terkait pengasuhan anak, disharmonisasi keluarga dan LP-PAR untuk penanganan kasusnya, namun sebagian lainnya masih belum paham harus kemana ketika mereka menghadapi permasalah kaitannya dengan problem psikis,” ujarnya.
Agustin menyampaikan, di tahun 2023, layanan konsultasi psikolog diselenggarakan secara terbatas. Karena kebetulan terdapat beberapa client yang sudah antri untuk diberikan layanan, sehingga tidak diinfokan masyarakat luas sampai di luar kota Pekalongan seperti di tahun sebelumnya, diprioritaskan untuk masyarakat kota Pekalongan.
“Tim psikolog HIMPSI ikut terlibat, jadi selain saya, ada 4 orang lainnya yang secara bergantian menangani permohonan layanan konsultasi baik terkait dengan pengasuhan, disharmonisasi keluarga atau anak-anak yang memang butuh pendampingan khusus dari kasus-kasus LP-PAR terkait kasus kekerasan. Kemudian kita anggap perlu adanya pendampingan lebih lanjut, biasanya kita referalkan ke PPKBM PUSPAGA,” pungkasnya. (dur)