Kafein merupakan hal yang sangat umum dikonsumsi oleh masyarakat. Namun, tidak banyak yang peduli tentang efek samping kafein.
Orang mengonsumsi kafein tidak hanya dalam kopi tetapi juga dalam teh, cokelat, dan minuman berenergi, yang berkemungkinan besar memiliki lebih banyak kafein daripada kopi.
Meskipun memiliki beberapa manfaat, penting untuk diingat bahwa kamu mungkin juga mengalami beberapa efek samping kafein yang mengganggu. Jika kamu mengalami beberapa gejala ini, mungkin itu pertanda kamu terlalu banyak mengonsumsi kafein.
Efek Samping Kafein yang Umum
Baca Juga:Ini 7 Tanda Selingkuh, Jangan Lengah!Iri dan Cemburu: Ternyata Berbeda! Mana yang Lebih Buruk?
Ada beberapa efek samping kafein dalam jangka pendek yang mungkin dialami orang saat mengonsumsi kafein. Efek samping ini biasanya terjadi ketika kafein dikonsumsi dalam jumlah yang lebih besar.
Ini sering kali berarti mengonsumsi lebih dari 400 miligram (mg) atau lebih dari empat hingga lima cangkir kopi per hari. Namun, ini dapat bervariasi tergantung pada individu dan jumlah kafein yang biasanya mereka konsumsi setiap hari.
Penelitian telah menunjukkan bahwa banyak orang tidak menyadari efek samping ini, dan banyak penelitian tentang kafein memuji efek jangka pendek yang positif, seperti peningkatan perhatian dan energi, tanpa mempertimbangkan efek kesehatan ini.
Menurut “Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, Edisi Kelima” (DSM-5), alat yang digunakan dokter dan profesional kesehatan mental untuk mendiagnosis kondisi psikologis, beberapa efek samping jangka pendek utama dari keracunan kafein adalah:
Kecemasan
Kafein dapat membuatmu merasa lebih waspada, tetapi terlalu banyak juga dapat menimbulkan perasaan cemas dan gugup. Karena kafein dapat memicu respons fight-or-flight tubuhmu saat menghadapi tekanan, kamu mungkin merasa seperti sedang waspada. Gangguan kecemasan yang diinduksi kafein adalah kondisi terkait kafein yang dijelaskan dalam DSM-5.
Diuresis
Kafein memiliki efek stimulasi pada kandung kemih sehingga dapat meningkatkan frekuensi dan urgensi buang air kecil. Satu studi menemukan bahwa mengonsumsi kafein dalam jumlah besar (lebih dari 450 mg per hari) dapat meningkatkan risiko inkontinensia urin.
Wajah Memerah